3. Teknik Pembesaran : Menggunakan teknik pembesaran yang efisien dan ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas. Metode seperti polikultur dan penggunaan teknologi modern dapat membantu mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan hasil panen[2].
4. Pemasaran dan Ekspor : Memahami pasar ekspor adalah langkah penting. Dengan adanya permintaan tinggi untuk produk udang berkualitas, petambak harus mempersiapkan produk mereka sesuai dengan standar internasional untuk memastikan keberhasilan dalam pemasaran[2].
C. Dukungan Pemerintah
Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan budidaya udang melalui berbagai program revitalisasi dan peningkatan infrastruktur. Proyek Prioritas Strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bertujuan untuk meningkatkan produksi udang nasional hingga dua juta ton per tahun[5]. Dukungan ini mencakup penyediaan fasilitas pelatihan bagi petambak serta bantuan teknis dalam pengelolaan tambak.
Dengan menerapkan strategi yang tepat dan memanfaatkan dukungan pemerintah, budidaya udang vaname di tambak mini memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pendapatan yang signifikan serta berkontribusi pada perekonomian nasional melalui ekspor.Â
Sebagai kesimpulan, budidaya udang vaname tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi bagi petambak kecil tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama udang di dunia.
Referensi:
[2] https://ijssrr.com/journal/article/download/168/121/
[3] https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/download/11251/6332/39092