Dewasa ini, perkembangan teknologi budidaya perikanan telah banyak mengalami transformasi lebih baik dari tahun ke tahun.Â
Berbagai inovasi teknologi budidaya telah berhasil dilakukan dan diterapkan oleh pembudidaya perikanan. Salah satu inovasi teknologi budidaya perikanan yang populer saat ini dalah Teknologi budidaya sistem Bioflok.
Bioflok merupakan sebuah sistem budidaya yang dikatakan tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan.Â
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Teknologi budidaya sistem Bioflok ini, mari kita simak pembahasan terkait konsep dasar bioflok, manfaatnya, serta tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.
A. Pengertian Bioflok
Bioflok adalah sistem budidaya ikan yang memanfaatkan koloni mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas air dan menyediakan pakan tambahan bagi ikan.Â
Dalam sistem ini, mikroorganisme seperti bakteri, alga, dan protozoa berkembang biak dalam kolam, membentuk gumpalan (flok) yang dapat dimakan oleh ikan.Â
Teknologi ini memungkinkan pengelolaan limbah dan nutrisi secara efisien, sehingga mengurangi kebutuhan akan pertukaran air yang besar[1][2].
B. Manfaat Bioflok
Sistem bioflok menawarkan berbagai keuntungan bagi peternak ikan, antara lain:
- Peningkatan Kualitas Air : Mikroorganisme dalam bioflok membantu menetralkan senyawa beracun seperti amonia dan nitrit, menjaga kualitas air tetap optimal untuk pertumbuhan ikan[4].
- Pengurangan Biaya Pakan : Bioflok dapat berfungsi sebagai pakan tambahan bagi ikan, sehingga mengurangi biaya pakan hingga 50%[3].
- Peningkatan Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan : Penelitian menunjukkan bahwa ikan yang dibudidayakan dalam sistem bioflok memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih baik dan ketahanan terhadap penyakit yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional[2][3].
- Efisiensi Ruang : Sistem ini memungkinkan pemeliharaan ikan dengan kepadatan tinggi tanpa memerlukan lahan yang luas, menjadikannya solusi ideal untuk budidaya di daerah terbatas[1][4].
C. Tantangan dalam Penerapan Bioflok
Meskipun bioflok menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
- Pengetahuan dan Keterampilan Peternak : Banyak peternak masih kurang memahami teknik dan manajemen sistem bioflok. Pelatihan dan pendampingan dari ahli sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan penerapan teknologi ini[1].
- Kualitas Bahan Baku : Ketersediaan dan kualitas bahan baku untuk pembuatan bioflok dapat mempengaruhi efektivitas sistem. Penggunaan probiotik alami dapat meningkatkan kualitas bioflok dan kesehatan ikan[3].
- Investasi Awal : Meskipun biaya operasional bisa lebih rendah, investasi awal untuk infrastruktur bioflok bisa menjadi penghalang bagi peternak kecil.
Kesimpulan
Bioflok merupakan teknologi revolusioner dalam budidaya ikan modern yang menawarkan solusi untuk meningkatkan produktivitas sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.Â
Jadi, dengan pemahaman dan penerapan yang tepat, sistem ini dapat menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan pangan global di masa depan.Â
Referensi
1. Kusmayadi, D., Almunawwaroh, M., Desiana, & Fadillah, A.R. (2022). Ketahanan Pangan Melalui Budidaya Ikan Air Tawar Sistem Bioflok. Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat.
2. Aghabarari, M., et al. (2021). The effect of Biofloc system on water quality and growth performance of fish. Journal of Aquaculture Research.Â
3. Daniel, N. (2017). Exogenous Probiotics on Biofloc based Aquaculture - A Review. Agriculture Journal.Â
4. Jamal, M.T. (2020). Biofloc Technology: Emerging Microbial Biotechnology for Sustainable Aquaculture. PMC.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI