Mohon tunggu...
Shania Situmorang
Shania Situmorang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Student

You Only Live Once

Selanjutnya

Tutup

Film

Maskulinitas Pada Pria di Series Hometown Cha-Cha-Cha (2021)

5 November 2021   22:53 Diperbarui: 5 November 2021   23:04 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hometown Cha Cha Cha (2021). Sumber : Media Magelang

Sampai sekarang isu kesetaraan gender masih menjadi isu bagi banyak negara. Isu akan tidak adanya kesetaraan gender sering kali terdengar. Terlebih kesetaraan gender pada perempuan, padahal pria juga mengalami hal yang serupa.

Isu kesetaraan gender bagi laki- laki dapat kita lihat dalam series yang tayang di Netflix yaitu Hometown ChaChaCha. Pada series itu memperlihatkan seorang perempuan yaitu Yoon Hye- Jin (diperankan oleh Shin Min- Ah) yang mempunyai pekerjaan sebagai dokter gigi dan laki- laki Hong Du- Shik ( diperankan oleh Kim Seon- Ho) yang mempunyai banyak profesi atau serabutan.

Kebanyakan orang menilai seorang pria sebagai individu yang harus sukses pada sebuah keluarga. Sukses pada hal ini berarti memiliki pekerjaan tetap, serta memiliki penghasilan yang cukup.

Maskulinitas Pada Pria

Maskulinitas masih menjadi konsep abstrak yang saat ini masih dikaitkan dengan karakteristik gender. Maskulinitas dikaitkan secara tradisional untuk pria.

Para Ilmuwan mempelajari akan perkembangan identitas laki- laki dari waktu ke waktu, dengan adanya praktik dan citra budaya. Pada buku An Introduction to Criticism: Literature, Film, Culture (Ryan, 2012) ilmuwan menemukan bahwa "They focus on the ideal of masculinity and find that the images of strength associated with that ideal often carry in them anxieties about effeminacy and loss of power, and threats of shame and embarrassment."

Kalimat itu berarti laki- laki berfokus pada cita-cita maskulinitas dan menemukan bahwa gambaran kekuatan yang terkait dengan cita-cita itu sering kali menyimpan ketakutan akan kejantanan dan kehilangan kekuasaan, serta ancaman rasa malu.

Fokus pada hal ini memberi suara pada masyarakat bahwa maskulin tidak hanya datang dari laki- laki saja. Bahkan menjadi kepala rumah tangga tidak mengharuskan lelaki untuk menjadi maskulin.

It is possible that the characteristics and qualities of masculinity and femininity are either temperamental and personal historical (rather than genetic) or learned (Ryan, 2012).

Sebuah maskulinitas tidak ada secara biologis, melainkan bersifat temperamental dan pribadi serta historis (bukan genetik) atau dipelajari. Pada hal ini kita tidak dapat menyimpulkan bahwa lelaki harus maskulin serta perempuan harus feminim.

Maskulinitas Pada Hometown Cha Cha Cha (2021)

Maskulinitas yang direpresentasikan dalam series ini merujuk pada seorang lelaki yang harus mempunyai sebuah pekerjaan tepat. Hal ini ditunjukan pada beberapa episode dalam series.

Hong Du- Shik yang mempunyai banyak lisensi pekerjaan. Sumber : idntimes.com
Hong Du- Shik yang mempunyai banyak lisensi pekerjaan. Sumber : idntimes.com
Scene akan hal ini pertama kali dilihatkan oleh pemeran utama yaitu Yoon Hye- Jin saat mengenal Hong Du- Shik. Pada episode awal menunjukkan bagaimana Hye- Jin melihat Hong Du- Sik sebagai pekerja serabutan, Du- Shik yang selalu datang ketika Hye- Jin membutuhkan tenaga ahli.

Hye- Jin malu bersama Du- Shik pada acara perkawinan di Seoul. Sumber : Pikiran Rakyat Bekasi
Hye- Jin malu bersama Du- Shik pada acara perkawinan di Seoul. Sumber : Pikiran Rakyat Bekasi
Pada episode ke 3, terlihat bagaimana Hye- Jin tidak ingin terlihat bersama Du- Shik di acara perkawinan temannya. Hal ini terjadi karena Hye- Jin tidak ingin terlihat bersama lelaki yang berasal dari desa dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

Pandangan terhadap satu gender yaitu pria semakin terlihat pada episode ke 9. Episode yang mendatangkan orangtua Hye- Jin ke Gongjin semakin memberikan pandangan akan maskulinitas yang terkhusus.


Ayah Hye- Jin yang melihat seorang lelaki harus mempunyai pekerjaan tetap memberi harapan buruk bagi Du- Shik. Bagi ayah Hye- Jin, seorang lelaki harus mempunyai penghasilan lebih besar dari perempuan, serta punya keluarga yang lengkap dan edukasi yang baik.

Episode 9 ini melihatkan bagaimana maskulinitas yang harus ada pada pria yang dikencani oleh Hye- Jin. Terlihat pada percakapan antara Hye- Jin dan Ayahnya, adanya perbedaan generasi dalam memahami sebuah hubungan.

Hye- Jin yang berpikiran bahwa perempuan juga bisa menjadi sumber keuangan berbanding terbalik dengan ayahnya. Ayah Hye- Jin yang merupakan generasi lebih tua menginginkan lelaki sebagai individu yang maskulin.


Walau masih ada beberapa scene yang melihatkan bagaimana Hong Du- Shik dilihat sebagai lelaki yang serabutan, tetapi sampai akhir cerita dilihatkan bagaimana seorang lelaki dapat berpendirian dan menjalani kehidupannya selama masih di jalan yang benar.

Lelaki tidak harus kaya dan punya segalanya untuk menjadi pendamping dari perempuan sukses, begitu pula sebaliknya.

Daftar Pustaka :

Ryan, Michael. (2012). An Introduction to Criticism: Literature - Film -- Culture. West Sussex: Wiley Global Research
(Wiley Vital Source)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun