Mohon tunggu...
Shani Aprilia Adha
Shani Aprilia Adha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

hobi saya membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz

30 Mei 2022   16:10 Diperbarui: 30 Mei 2022   16:15 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ar- Rubayyi’ tidak hanya sebagai mujahidah yang berani. Dia pun dikenal sebagai sosok yang lemah lembut dan mencintai ilmu. Karena wawasan dan keilmuannya yang luas,  Ar-Rubayyi’ dipercaya sebagai shahabiyah yang menjadi rujukan dalam hukum, sirah Nabi dan berbagai peristiwa dalam Islam di awal masa kemunculannya.

Dari kisahnya Ar-Rubayyi’, tentang semangat nya berjihad ini bisa menjadi contoh bagi kita para perempuan di zaman sekarang. Bahwa perempuan pun bisa berperan langsung dalam berdakwah menegakan  islam. Hal ini juga Mengajarkan kita untuk selalu semangat menyerukan islam. Karena, umat islam sendiri sekarang sedang krisis ilmu agama, tidak tau apa itu islam yang sesungguhnya, mereka terpengaruh budaya barat, mengikuti kebiasaannya, gaya dan bahkan pola pikirannya.

Maka dari itu, umat islam di negara kita sendiri masih membutuhkan banyak pendakwah, masih membutuhkan banyak penasihat, agar mereka yang sempat menyimpang, bisa kembali ke jalan Allah Subhanahu wata’ala dan tidak tersesat lagi.

Jika ingin membandingkan masa sekarang dengan masa Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam dan Shahabiyah Radhiyallahu ‘Anha, tidak ada yang berbeda dengan cara berdakwah, justru kita harus berkiblat kepada mereka. Bagaimana cara mereka menegakan islam dan menyebarkanya. kebijaksanaan, kecerdasan, lemah lembut dalam berkata dan tegas  dalam berdakwah patut di contoh oleh kita semua.

Dakwah dalam menegakan islam tidak harus turun langsung ke medan perang, tidak harus berdiri di atas mimbar dan juga tidak harus bergabung dengan organisasi. Tapi jika ada kesempatan untuk melakukan itu, kenapa tidak ? seperti Ar-Rubayyi’yang membantu para mujahidin yang terluka, memberi minum mereka yang kehausan dan membawa mujahidin yang terluka parah kembali ke Madinah.

Ia bekerja di belakang, tidak terlihat, tapi jasanya dalam mebantu sangat sangat besar. Dan disaat datang kesempatan untuk turun langsung ke medan perang  dengan berani, tanpa ragu dan semangat ia turun ke medan perang untuk berjihad fisabililah. Selain itu, Ia juga pintar dan memiliki wawasan yang luas tentang agama sehingga ia juga banyak meriwaytkan hadits - hadist Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam .

Dari kisah nya ini menyemangati kita, walau tidak ada perang seperti pada zaman Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam  kita bisa berdakwah menegakan islam dengan cara yang lain, seperti membuat Organisasi atau Lembaga untuk menaungi para pendakwah, membuat sekolah-sekolah untuk para calon pendakwah, atau bekerja di belakang layar dengan membuat karya tulis, buku, film pendek atau video yang berisikan ajakan atau seruan pada agama islam. Sudah banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menyerukan islam di zaman sekarang, apalagi dengan majunya teknologi pada zaman ini, sangat mempermudah cara-cara berdakwah.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini. Dan  membuat kita selalu semangat dalam menyebarkan dan menyerukan  islam. 

Referensi:

Syamsul M. Romli, Asep (2013). Komunikasi Dakwah.Bandung.

https://www.republika.co.id/berita/pqv8q4313/arrubayyi-binti-muawwidz-perawi-hadis-tentang-wudhu-part2, diakses pada 01 Maret 2022 pukul 14.00 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun