Dakwah mengandung makna mengajak atau menyeru manusia agar menempuh kehidupan Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz di jalan Allah Subhanahu wata’ala. Setiap pemikiran, perkataan atau perbuatan yang didalam nya terdapat ajakan atau seruan dapat disebut dengan dakwah.
Dakwah juga merupakan kewajiban individual umat islam. itulah sebabnya islam disebut “ Agama Dakwah” yang artinya agama yang harus disebarkan sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala :
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Quran Surah An-Nahl :125 )
Dakwah itu sendiri sudah ada sejak zaman sebelum Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam. Dakwah dimulai sejak zaman Nabi Nuh Alaihi salam, Para Nabi sebelumnya juga mengajak dan menyeru kaumnya kepada tauhid, beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wata’ala saja. Islam mecapai kejayaan dan kemenangan pada masa Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam, islam berhasil menaklukan Makkah, Madinah dan banyak negara lainya. Sehingga islam berkembang sangat pesat di setiap zamannya hingga sekarang.
Di samping itu, ada juga peran para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum yang sangat gigih, semangat dan tanpa lelah berjuang menegakan islam. Selain para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum, ada banyak juga Shahabiyah yang ikut mengajak, menyerukan dan menegakan islam, bahkan sampai turun langsung ke medan perang.
Apa kalian tahu siapa Shahabiyah Radhiyallahu ‘Anha itu? Ada banyak sekali Shahabiyah di zaman Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam yang sangat pemberani dan semangat menegakan islam.
Bahkan sampai rela mati karena menegakan agama islam. Ada yang turun langung ke medan perang, ada juga yang mengobati para Mujahidin yang terluka, memberi minum bagi yang kehausan dan membawa mujahidin yang terluka kembali ke kota Madinah.
Ia adalah seorang Shahabiyah Radhiyallahu ‘Anha dan juga perawi hadits Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam. Pada saat itu, tidak hanya kaum Adam saja yang angkat senjata berperang melawan kaum musyrikin. Ada seorang Shahabiyah Radhiyallahu ‘Anha yang dikenal bersemangat berjihad ke medan perang demi menegakkan Islam.
Ialah Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz bin Afra Al Ansyariyah. Keberanian Ar-Rubayyi’ menjadikan sosok perempuan ini dikenal memiliki semangat yang kuat maju ke medan perang bersama Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam dan para sahabatnya. Ibnu Katsir berkata mengenai Ar-Rubayyi’, "Dia berangkat bersama Rasulullah Salallahu’alaihi wasalam untuk mengikuti berbagai peperangan guna mengobati para mujahidin yang terluka, dan memberi minuman bagi mereka yang kehausan, serta membawa yang luka ke kota Madinah."
Ketika situasi mengharuskanyaa untuk tampil ke medan pertempuran, Ar-Rubayyi’ tidak segan untuk turun. Dia bergabung dengan pasukan berkuda yang gagah berani untuk melawan serangan musuh.