Bukan hal baru jika kateketik memilih prodi filsafat. Beberapa senior dan alumni-alumni mengatakan bahwa mengambil prodi filsafat tidaklah mudah dan ada juga yang mengatakan kalau kateketik lebih bagus mengambil prodi Teologi. Meskipun demikian, hal itu tidak mengurangi semangat kami yang mengambil prodi Filsafat.Â
Memang ada tantangan dalam menjalani perkuliahan namun saya kira semua mahasiswa merasakan yang sama meskipun dalam hal yang berbeda. Berbeda maksudnya adalah tentang tantangan apa yang dihadapi para frater dan juga kateketik. Karena saya kateketik maka saya mengetahui beberapa hal yang juga dirasakan teman-teman yang lain.Â
Memang tidak jarang juga mendengar anggapan tentang  'tidak percaya diri jika bersaing dengan frater-frater', tetapi hal itu bukan berarti kateketik yang masuk STF salah pilih karna banyak anggapan yang kiranya dapat menurunkan semangat bagi yang mendengarnya.Â
Namun lebih dari anggapan-anggapan itu, tetap ada juga hal-hal baik yang tidak akan didapatkan orang yang berkuliah di tempat lain. Spiritualitas, kualitas-kualitas iman dan Filsafat adalah hal yang menarik bagi kami.Â
Lalu beberapa pelatihan yang sudah kami kateketik ikuti memunculkan kesadaran akan betapa dibutuhkannya seorang pelayan awam di tengah banyaknya umat yang belum dapat dijangkau oleh para imam.
Dari pengalaman selama beberapa bulan menjalani kuliah di STF ini, kami merasa bersyukur dan juga senang dengan apa yang kami pilih. Dalam semester pertama ini, kami yang mengambil prodi Filsafat hanya berbeda 1 mata kuliah saja dengan mereka yang memilih prodi Teologi.Â
Memang awalnya saya berpikir bahwa akan banyak berbeda mata kuliah dengan Teologi tetapi itu ternyata nanti pada semester-semester atas. Untuk sekarang mata kuliah umum adalah yang paling banyak.
"Kamu masuk prodi apa?" Adalah pertanyaan yang banyak kali ditanyakan orang-orang kepada kami. Setiap menjawab Filsafat, tidak sedikit juga yang kaget karena prodi Teologi adalah hal yang umum dan melekat pada kateketik. Itu karena dahulu, frater dan kateketik dipisah saat kuliah dan juga dalam penentuan prodi, para frater diwajibkan untuk masuk prodi Filsafat dan kateketik prodi Teologi maka hal itulah yang mungkin masih tertanam hingga saat ini.Â
Tetapi mulai beberapa tahun lalu, sudah diberi kebebasan memilih prodi sesuai minat dan belajar pun sudah digabung, para frater dan kateketik. Tetapi mungkin masih ada pemikiran-pemikiran lama yang membuat kami kateketik merasa tabu jika memilih prodi Filsafat.Â
Minat adalah hal yang membuat pilihan, dan mengingat bahwa kateketik yang lebih banyak memilih prodi Filsafat menunjukkan kalau ternyata prodi Filsafat banyak diminati.Â
Biarpun begitu, Teologi adalah hal yang penting bagi kami yang belajar di STF yang dibina untuk kelak dapat menjadi pelayan umat yang baik. Karena setelah lulus dari STF ini kami akan menjadi pelayan umat maka banyak hal tentang teologi yang musti kami pelajari, tetapi bukan juga berarti kalau Filsafat tidak penting atau tidak berhubungan dengan tugas pelayanan.Â