Mohon tunggu...
Shania AuliaPravita
Shania AuliaPravita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia di Universitas Pamulang

Hanya seorang pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Pementasan Drama "Sudah Gila" Karya Chairil Anwar

21 Maret 2022   21:40 Diperbarui: 22 Maret 2022   06:19 5330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertunjukkan drama yang berjudul “Sudah Gila” karya Chairil Anwar yang di upload oleh seorang mahasiswa di akun Youtube PBSI A pada 16 Juli 2021 ini menampilkan pertunjukkan yang luar biasa. Dimana drama ini mengisahkan tentang  seorang pria yang baru saja kehilangan istri yang sangat dicintainya. Ia menangis tersedu-sedu sambil memeluk foto istrinya mengingatkan hari-hari bersama yang sudah menjadi kenangan.

Pak Amir tinggal di sebuah desa yang jauh perkotaan. Dimana ia tinggal berdekatan dengan adiknya dan menghampiri Pak Amir yang sedang merasa kehilangan. Siapapun yang melihatnya akan merasa iba, sedih dan merasa empati terhadapnya.

Hari-hari telah berlalu dan berganti menjadi bulan lalu tahun. Pak Amir masih saja merasa sedih yang berlarut hingga ia lupa pada kesehatannya. Adiknya mulai meresahkan namun ia menyembunyikan apa yang ia piker tentang kakaknya kepada warga sekitar.

Pagi hari, ketika ibu-ibu sedang berbelanja sayuran dan menyapu halaman rumah melihat Pak Amir seperti tidak biasanya. Lambat laun, wargapun mulai memperhatikan perlakuan aneh seperti gangguan jiwa. Ada warga yang melihat bahwa Pak Amir tertawa sendiri sambil memandnag foto alm. Istrinya.

Lalu munculah ide dari Pak RT setempat untuk mengadakan musyawarah bagaimana baiknya untuk Pak Amir. Akhirnya warga sepakat untuk berbondong-bondong membawa Pak Amir ke rumah sakit jiwa.

Sewaktu warga mendatangi rumah Pak Amir. Adiknya tidak terima jika kakaknya memiliki gangguan jiwa. Hingga akhirnya warga berhasil merayu adiknya untuk diperbolehkan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.

Selepas 2 minggu di Rumah Sakit Jiwa, dokter mengabarkan bahwasannya Pak Amir sudah sembuh dan ia bisa dibawa pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun