Mohon tunggu...
Shania Maria
Shania Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Airlangga

never give up

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Merokok bagi Kesehatan Remaja

14 Juni 2023   20:05 Diperbarui: 14 Juni 2023   20:06 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik secara emosi, tubu, pola, perilaku, dan juga penuh dengan rasa keingintahuan yang cukup besar. Di usia remaja, seseorang cenderung ingin tahu akan banyak hal hingga terkadang akan mencoba berbagai macam hal, baik itu yang positif maupun negatif tanpa memikirkan konsekuensi kedepannya. Salah satu hal yang sering dilakukan oleh kebanyakan remaja saat ini adalah merokok. Terdapat beberapa faktor penyebab para remaja mulai merokok yaitu adanya ajakan dari teman, rasa keingintahuan yang besar terhadap merokok, status sosial ekonomi yang rendah dan dorongan dari lingkungan sekitar. Selain itu para remaja juga merokok akibat dari kurangnya pemahaman mereka terhadap bahaya dari merokok.

Menurut Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2003 rokok sendiri merupakan hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Sedangkan merokok merupakan kegiatan menghisap bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh. Pada tahun 2018 menunjukan bahwa prevalensi remaja usia 16-19 tahun yang merokok 20,5%. Usia merokok pada remaja di Indonesia sekarang adalah usia mulai merokok semakin muda (dini). Perokok pemula usia 10-14 tahun meningkat lebih dari 100% dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun (Gobel, et al., .2020). Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan kesadaran akan bahaya merokok terhadap remaja.

Merokok merupakan kebiasaan umum di kalangan masyarakat termasuk pada remaja. Faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja adalah faktor lingkungan serta kurangnya pengetahuan remaja tentang dampak dari merokok. Meningkatnya perilaku merokok di kalangan remaja semakin mengkhawatirkan, karena seperti yang kita ketahui bahwa rokok sangat berbahaya terutama bagi kesehatan. Rokok sendiri dapat membuat pecandunya menderita berbagai penyakit. World Health Organization telah menyatakan lebih dari 427.984 orang meninggal per tahun karena merokok atau tercatat sekitar 1127 orang meninggal setiap harinya karena penyakit yang disebabkan oleh rokok (Fadilah, et al., 2020).

Saat ini, meski sudah mengetahui dampak dan bahaya dari rokok, pada kenyataannya masih banyak sekali orang yang merokok dan tidak menghiraukan berbagai macam risiko kesehatan yang bahkan sudah tertulis jelas di setiap bungkus rokok. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa sebanyak 80% dari total perokok di Indonesia sudah mulai merokok sejak masih berusia di bawah 19 tahun. Kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak adalah 15-19 tahun, disusul oleh kelompok usia 10-14 tahun di urutan kedua. Padahal dampak rokok bagi anak- anak dan remaja nyatanya sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus.

Dilansir dari hallosehat.com berikut merupakan beberapa dampak yang ditimbulkan jika seseorang merokok sejak usia remaja.

1. Paru-paru berhenti berkembang

Memulai kebiasaan merokok terlalu dini sangat berpengaruh terhadap perkembangan paru-paru. Rokok menyebabkan gangguan pada pertumbuhan serta perkembangan pada anak-anak dan remaja yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kronis saat mereka beranjak dewasa. Contohnya akan timbul penyakit yang sering dikenal dengan nama PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik). Saat kebiasaan merokok pada anak-anak dan remaja berhasil dihentikan, ada kemungkinan paru-paru mereka dapat kembali berkembang. Namun, sebuah riset menyatakan bahwa jika seorang anak merokok selama 20 hari, maka dampak buruk terhadap paru-parunya sama seperti seseorang yang telah merokok 40 tahun dan ia pun lebih berisiko menderita kanker paru-paru. Hal ini dikarenakan banyaknya kandungan berbahaya yang terkandung di dalam rokok.

2. Gejala penyakit jantung dan pembuluh darah

Tak hanya menghentikan perkembangan paru-paru, merokok pada usia remaja juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem peredaran darah yang akan berangsur semakin parah saat ia tumbuh dewasa. Ketika ia memasuki usia dewasa, bukan tidak mungkin berbagai penyakit dapat terbentuk, seperti penyakit jantung koroner yang risiko terkenanya 2-4 kali, aterosklerosis, gagal jantung, serangan jantung, hingga storke. Penyakit-penyakit ini adalah penyebab utama dari kematian muda yang cukup tinggi yang terjadi di seluruh dunia. Penelitian terhadap 20 juta orang selama beberapa tahun menunjukkan terjadi peningkatan terhadap penyakit jantung koroner (PKJ) pada orang yang aktif merokok sebesar 70% dibanding orang yang tidak merokok.

3. Kerusakan gigi

Merokok adalah penyebab utama dari gangguan kesehatan gigi dan mulut. Hampir setengah dari infeksi yang terjadi di mulut terjadi kepada para perokok aktif dengan renjang usia di bawah 30 tahun. Sebuah riset juga membuktikan hal yang sama, yaitu perokok aktif yang berusia sangat muda memiliki lebih banyak karies, plak, serta berbagai infeksi gusi dan mulut dibandingkan anak seusianya yang tidak merokok

4. Masalah pada otot dan tulang

Penelitian dalam lingkup yang cukup besar dilakukan di Belgia dan melibatkan sebanyak 677 remaja. Dari penelitian ini diketahui bahwa remaja yang sering merokok memiliki kepadatan tulang yang rendah serta mengalami penurunan puncak pertumbuhan yang seharusnya terjadi pada usianya. Sama dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang mengikut sertakan 1000 remaja laki-laki di Swedia menemukan bahwa kelompok yang merokok mengalami kerapuhan tulang dan mengurangi kepadatan atau densitas tulang pada bagian tulang belakang, leher, tengkorak, serta pada tangan dan kaki.

5. Kanker

Rokok mengandung senyawa karsinogen yang dapat menginduksi mutasi atau pembelahan sel pada level DNA sehingga dapat menyebabkan kanker. Kanker paru merupakan kanker utama yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Selain kanker paru, rokok juga dapat menyebabkan kanker mulut, laring, oro dan hipfaring, esophagus, lambung, pancreas, hati, usus besar, ginjal, kandung kemih, testis, serviks dan leukimia.

Selain dari beberapa dampak negatif di atas masalah-masalah lainnya yang akan muncul pada seorang pelajar yang merokok yang pertama ialah akan mengganggu fungsi organ tubuh. Dalam hal ini yaitu organ pernapasan. Seperti yang kita ketahui bahwa para pelajar masih berada di usia reaja dan organ-organ tubuh seorang remaja masih dalam proses perkembangan sehingga jika seorang remaja merokok perkembangan pada organnya akan terganggu. Yang kedua merokok juga dapat mempengaruhi sistem imun dalam tubuh. Biasanya orang yang merokok akan memiliki daya tahan tubuh atau sistem imun tubuh yang lebih rendah. Jika seorang perokok terkena penyakit makan akan sulit untuk sembuh. Selain itu merokok juga menyebabkan efek kecanduan. Jika seseorang sudah memiliki kecendrungan terhadap merokok dan tiba-tiba berhenti merokok maka akan muncul gejala-gejala negatif atau gejala yang berujung depresi, susah tidur, menjadi sangat sensitif, mudah marah, dan mentalnya tidak stabil. Sikap-sikap negatif ini yang akan sangat mempengaruhi perilaku seorang remaja dan hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini juga tentu berpengaruh terhadap kinerjanya di sekolah sehingga prestasi dalam belajar akan terganggu.   

Itu dia beberapa risiko kesehatan yang dapat terjadi jika seseorang mulai merokok sejak remaja. Seorang remaja mulai merokok dan kecanduan sehingga berdampak pada kesehatan dan memicu penyakit berbahaya hingga pada kematian.  Sehingga peran orang tua sangat diharapkan untuk lebih memerhatikan lingkungan di sekitar anak agar mereka tidak terjerumus ke pergaulan yang berdampak buruk.

Referensi:

 Fadilah, et al., 2017. "Kebiasaan Merokok dan Pemahaman Berdampak pada Kesehatan pada Perokok Pemula (2017)", Jurnal Kesehatan 4(3): 106-115

Gobel, et al., 2020. "Bahaya Merokok Pada Remaja (2020)" , Jurnal Abdimas, 7(1): 33-36

Kementerian Kesehatan, 2020. "Bahaya dan Efek Pajanan Rokok pada Anak dan Remaja" [Online] in https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1336/bahaya-dan-efek-pajanan-rokok-pada-anak-dan-remaja [accessed June 02, 2023] 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun