Mohon tunggu...
Shanggitta Rahma Auliyya
Shanggitta Rahma Auliyya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Akuntansi (2B)

Dosen Pengampu : Mulyaning Wulan, SE.,M.Ak || Fakultas Ekonomi dan Bisnis || Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Piutang Usaha: Memahami dan Mengelolanya Sebagai Kunci Keberhasilan

26 April 2024   23:09 Diperbarui: 28 April 2024   21:17 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

𝖣𝖺𝗅𝖺𝗆 π–½π—Žπ—‡π—‚π–Ί π–»π—‚π—Œπ—‡π—‚π—Œ, π—‰π—‚π—Žπ—π–Ίπ—‡π—€ π—Žπ—Œπ–Ίπ—π–Ί π—†π–Ύπ—‹π—Žπ—‰π–Ίπ—„π–Ίπ—‡ π—Œπ–Ίπ—…π–Ίπ— π—Œπ–Ίπ—π—Ž π–Ίπ—Œπ—‰π–Ύπ—„ π—„π–Ύπ—Žπ–Ίπ—‡π—€π–Ίπ—‡ 𝗒𝖺𝗇𝗀 π—Œπ–Ίπ—‡π—€π–Ίπ— 𝗉𝖾𝗇𝗍𝗂𝗇𝗀. π–―π—‚π—Žπ—π–Ίπ—‡π—€ π—Žπ—Œπ–Ίπ—π–Ί 𝖺𝖽𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗍𝖺𝗀𝗂𝗁𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄𝗂 π—ˆπ—…π–Ύπ— π—‰π–Ύπ—‹π—Žπ—Œπ–Ίπ—π–Ίπ–Ίπ—‡ 𝗄𝖾𝗉𝖺𝖽𝖺 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗇 π–Ίπ—π–Ίπ—Œ π—‰π–Ύπ—‡π—ƒπ—Žπ–Ίπ—…π–Ίπ—‡ 𝖻𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 π–Ίπ—π–Ίπ—Ž π—ƒπ–Ίπ—Œπ–Ί π—Œπ–Ύπ–Όπ–Ίπ—‹π–Ί 𝗄𝗋𝖾𝖽𝗂𝗍. π–¬π–Ύπ—‡π—€π–Ύπ—…π—ˆπ—…π–Ί π—‰π—‚π—Žπ—π–Ίπ—‡π—€ π—Žπ—Œπ–Ίπ—π–Ί 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖻𝖺𝗂𝗄 𝖽𝖺𝗉𝖺𝗍 𝗆𝖾𝗇𝗃𝖺𝖽𝗂 π—„π—Žπ—‡π–Όπ—‚ π—„π–Ύπ–»π–Ύπ—‹π—π–Ίπ—Œπ—‚π—…π–Ίπ—‡ π–»π—‚π—Œπ—‡π—‚π—Œ, 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗅 𝗂𝗇𝗂 𝖺𝗄𝖺𝗇 π—†π–Ύπ—†π—‰π–Ύπ—‡π—€π–Ίπ—‹π—Žπ—π—‚ π–Ίπ—‹π—Žπ—Œ π—„π–Ίπ—Œ, π—…π—‚π—„π—Žπ—‚π–½π—‚π—π–Ίπ—Œ, 𝖽𝖺𝗇 π—‰π—‹π—ˆπ–Ώπ—‚π—π–Ίπ–»π—‚π—…π—‚π—π–Ίπ—Œ π—‰π–Ύπ—‹π—Žπ—Œπ–Ίπ—π–Ίπ–Ίπ—‡.

Memahami Piutang Usaha
Piutang usaha timbul ketika perusahaan menjual barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan. Hal ini berarti perusahaan memberikan tenggang waktu kepada pelanggan untuk melakukan pembayaran atas transaksi tersebut. Jangka waktu pembayaran ini biasanya disepakati dalam kontrak atau perjanjian antara perusahaan dan pelanggan, misalnya 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.

𝖣𝖺𝗅𝖺𝗆 𝖺𝗋𝗍𝗂𝗄𝖾𝗅 𝗂𝗇𝗂, 𝗄𝗂𝗍𝖺 𝖺𝗄𝖺𝗇 π—†π–Ύπ—†π–»π–Ίπ—π–Ίπ—Œ 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖽𝖺𝗅𝖺𝗆 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖾𝗇𝖺𝗂 π—‰π—‚π—Žπ—π–Ίπ—‡π—€ π—Žπ—Œπ–Ίπ—π–Ί, 𝗉𝖾𝗇𝗀𝖾𝗋𝗍𝗂𝖺𝗇, π—ƒπ–Ύπ—‡π—‚π—Œ-π—ƒπ–Ύπ—‡π—‚π—Œπ—‡π—’π–Ί, 𝖼𝗂𝗋𝗂-𝖼𝗂𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺, π—Œπ–Ύπ—‹π—π–Ί π–Όπ—ˆπ—‡π—π—ˆπ— π—Œπ—ˆπ–Ίπ—… 𝖽𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗐𝖺𝖻𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺.

Pengertian Account Receivable
Menurut Purwaji (2017:51) Piutang Usaha (Account Receivable) atau Piutang Dagang ( Trade Receivable) Piutang Dagang atau Piutang Usaha adalah piutang yang timbul karena kegiatan penjualan barang atau jasa yang akan menghasilkan kas di masa yang akan datang dalam rangka kegiatan bisnis perusahaan.

Piutang usaha merupakan aset lancar perusahaan yang dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Pengelolaan piutang usaha yang efektif dapat membantu perusahaan menjaga arus kas, meningkatkan likuiditas, dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Tujuan dari piutang adalah untuk mencatat pendapatan yang telah diperoleh tetapi belum diterima. Ketika suatu perusahaan menyediakan barang atau jasa secara kredit, maka transaksi tersebut dicatat sebagai pendapatan karena telah memperoleh uang, meskipun belum menerima pembayaran. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk melacak berapa banyak pendapatan yang telah mereka peroleh, meskipun mereka belum menerima pembayaran.

Mengapa Account Receivable Penting?

1. Arus Kas
Piutang usaha merupakan aset lancar yang dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat. Pengelolaan piutang usaha yang efektif akan membantu menjaga arus kas perusahaan tetap stabil dan mencukupi untuk membiayai operasional dan investasi.

2. Likuiditas
Piutang usaha yang tertagih dengan baik akan meningkatkan likuiditas perusahaan. Likuiditas yang baik memungkinkan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dengan lebih mudah.

3. Profitabilitas
Penjualan kredit yang dikelola dengan baik akan meningkatkan volume penjualan dan pendapatan perusahaan. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.

4. Daya Saing
Pemberian kredit kepada pelanggan dapat menjadi alat untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dengan menawarkan penjualan kredit, perusahaan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar.

5. Informasi Keuangan
Piutang usaha merupakan salah satu komponen penting dalam laporan keuangan perusahaan. Informasi mengenai piutang usaha dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.


Fungsi Account Receivable

1. Pencatatan dan Pengelolaan Tagihan

  • Mencatat semua tagihan yang diberikan kepada pelanggan atau klien perusahaan.
  • Memastikan akurasi dan kelengkapan informasi terkait tagihan, seperti nama pelanggan, jumlah tagihan, jatuh tempo, dan lain lain.

2. Monitoring dan Penagihan Pembayaran

  • Memantau status pembayaran dari pelanggan
  • Melakukan tindakan penagihan secara proaktif untuk memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu.
  • Mengelola proses penagihan, mulai dari pengiriman tagihan, reminder, hingga tindakan penagihan lebih lanjut.

3. Pengelolaan Arus Kas

  • Memastikan arus kas masuk perusahaan berjalan lancar melalui pengelolaan piutang usaha yang efektif.
  • Menganalisis dan memprediksi arus kas masuk berdasarkan status piutang usaha.

4. Analisis Piutang

  • Menganalisis umur piutang (aging of receivables) untuk mengidentifikasi piutang yang berpotensi macet atau tidak tertagih.
  • Melakukan penilaian dan pencadangan atas piutang tak tertagih.

5. Pelaporan dan Pengambilan Keputusan

  • Menyediakan informasi terkait status piutang usaha untuk keperluan pelaporan keuangan perusahaan.
  • Memberikan masukan dan rekomendasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan kredit dan pengelolaan piutang.


Jenis Jenis Account Receivable
Meski terdapat laporan keuangan yang menggabungkan piutang dalam satu komponen, ada pula pembedaan jenis piutang berdasarkan transaksi yang dilakukan. Terdapat jenis jenis transaksi yang dapat membangun rekening piutang suatu bisnis, yakni:

1. Piutang Usaha (account receivable/ trade receivable)
Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan, yang muncul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-90 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.

2. Wesel Tagih (notes payable)
Wesel tagih adalah surat hutang debitur kepada kreditur atas suatu transaksi tertentu (umumnya penjualan barang ataupun jasa) yang memiliki jangka waktu tertentu sebagai tanggal jatuh tempo. Umumnya transaksi pada wesel terdapat bunga yang harus dibayarkan.

3. Piutang Lainnya (other receivable)
Piutang lain-lain adalah jenis piutang yang mencakup selain piutang usaha. Contoh : piutang bunga, piutang gaji, piutang karyawan, uang muka jasa kepada pemasok, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di dalam laporan posisi keuangan.


Bagaimana Ciri-Ciri Transaksi Account Receivable?

1. Timbul dari Penjualan Kredit
Piutang usaha timbul karena adanya penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit, bukan tunai. Perusahaan memberikan tenggang waktu pembayaran kepada pelanggan.

2. Jangka Waktu Pendek
Piutang usaha umumnya memiliki jangka waktu pembayaran yang relatif pendek, biasanya 30-90 hari.Β Berbeda dengan piutang jangka panjang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun.

3. Tidak Disertai Jaminan Khusus
Piutang usaha tidak disertai dengan jaminan khusus, seperti surat berharga atau aset tetap. Pembayaran piutang usaha hanya berdasarkan itikad baik dan kepercayaan pelanggan.

4. Mudah Dikonversi Menjadi Kas
Piutang usaha dapat dengan mudah dikonversi menjadi kas melalui proses penagihan dan penerimaan pembayaran dari pelanggan.

Contoh Soal
PT Cahaya Sejahtera memiliki piutang usaha sebesar Rp 50.000.000 dari beberapa pelanggan. Pelanggan A memiliki piutang sebesar Rp 20.000.000 dan pelanggan B sebesar Rp 30.000.000. Jika pelanggan A membayar Rp 10.000.000 dan pelanggan B membayar Rp 20.000.000, berapa sisa piutang yang harus dibayar oleh masing-masing pelanggan?

Jawaban
Diketahui:
Total piutang usaha PT Cahaya Sejahtera = Rp 50.000.000
- Piutang pelanggan A = Rp 20.000.000
- Piutang pelanggan B = Rp 30.000.000
- Pelanggan A membayar Rp 10.000.000
- Pelanggan B membayar Rp 20.000.000

1. Pelanggan A:
Β  - Piutang awal: Rp 20.000.000
Β  - Pembayaran: Rp 10.000.000
Β  Sisa piutang: Piutang awal - Pembayaran
Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β = Rp 20.000.000 - Rp 10.000.000
Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β = Rp 10.000.000

2. Pelanggan B:
Β  - Piutang awal: Rp 30.000.000
Β  - Pembayaran: Rp 20.000.000
Β  Sisa piutang: Piutang awal - Pembayaran
Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β = Rp 30.000.000 - Rp 20.000.000
Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β = Rp 10.000.000

Jadi, sisa piutang yang harus dibayar oleh masing-masing pelanggan adalah: Pelanggan A & B Rp 10.000.000

Mengelola Piutang Usaha Secara Efektif
Piutang perlu dikelola secara efektif dan efisien agar keberadaannya tidak mengganggu aliran kas suatu usaha. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan dalam mengelola piutang, antara lain :

1. Menetapkan Kebijakan Kredit yang Jelas
Perusahaan harus memiliki kebijakan kredit yang jelas, termasuk kriteria kelayakan kredit, jangka waktu pembayaran, dan prosedur penagihan. Hal ini akan membantu meminimalkan risiko piutang tak tertagih.

2. Melakukan Pemantauan Rutin
Perusahaan perlu secara rutin memeriksa daftar umur piutang (aging schedule) untuk mengidentifikasi akun-akun yang telah melewati tanggal jatuh tempo. Tindak lanjut yang cepat dapat mencegah piutang menjadi tak tertagih.

3. Menerapkan Prosedur Penagihan yang Efektif
Perusahaan harus memiliki prosedur penagihan yang terstruktur, mulai dari pengiriman surat tagihan, tindak lanjut pembayaran, hingga eskalasi penagihan jika diperlukan. Pendekatan yang konsisten dan profesional dapat meningkatkan keberhasilan penagihan.

4. Mengevaluasi Kinerja Pengelolaan Piutang
Perusahaan perlu secara berkala mengevaluasi kinerja pengelolaan piutang, termasuk tingkat perputaran piutang, rasio piutang tak tertagih, dan efektivitas proses penagihan. Informasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki strategi pengelolaan piutang di masa depan.

Pengiriman barang untuk dititipkan tidak dicatat sebagai piutang sampai saat dimana barang-barang yang dititipkan sudah habis terjual (pada transaksi konsinyasi). Untuk piutang yang timbul dari penjualan secara angsuran (cicilan), akan dipisahkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar tergantung pada jangka waktu dari angsuran tersebut. Apabila jangka waktu angsuran melebihi jangka waktu selama satu tahun, maka tidak dilaporkan di dalam aktiva lancar melainkan masuk ke kelompok aktiva-aktiva yang lainnya.

Piutang dalam bisnis adalah hal penting yang harus dikelola dengan baik untuk mendapatkan manfaat bagi suatu usaha. Mengelola piutang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, dengan kecanggihan sistem informasi dan teknologi komunikasi, maka piutang dapat dikelola secara baik untuk meminimalkan risiko.

Dengan memahami dan mengelola piutang usaha secara efektif, perusahaan dapat menjaga arus kas tetap sehat, meminimalkan risiko kredit, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Pengelolaan piutang usaha yang baik merupakan kunci keberhasilan bagi setiap perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun