Mohon tunggu...
Shanel Indraswara Tan
Shanel Indraswara Tan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - dznk

halo hihi

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Tanda Tanya", Kisah tentang Keberagaman

15 Maret 2022   22:27 Diperbarui: 15 Maret 2022   22:35 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa fakta tentang permasalahan diluar yang dialami oleh ketiga keluarga ini tersebar sepanjang filmnya. Terorisme terhadap gereja yang disebut beberapa kali di filmnya pernah merupakan sesuatu yang pernah terjadi di Indonesia. Begitu juga dengan pembunuhan yang ditampilkan di awal film. 

Hal-hal seperti ini bertujuan untuk menunjukan kepada penonton bahwa film ini bukan hanyalah sebuah karya fiksi tetapi juga sebuah realita yang bisa dan pernah terjadi sebelumnya.

Pada akhir filmnya semua konflik dan pertentangan yang ada di awal film terselesaikan dan terjadilah toleransi terhadap perbedaan agama diantara ketiga keluarga. Walau bisa dibilang ceritanya berakhir dengan bittersweet ending, pesan yang dapat disimpulkan dalam filmnya tidak bisa dilewati begitu saja. 

Bisa dilihat pada akhirnya semua karakter bisa mengerti sisi baiknya dari keberagaman dan mengerti mengapa harus saling menghargai satu dengan yang lain. Hanung Bramantyo menggunakkan permasalahan tentang pluralisme agama di Indonesia dan bisa membentuknya menjadi sebuah karya seni.

Sebuah kekurangan yang saya dapat setelah menonton film ini terdapat di bagian awal filmnya. Saat menonton, saya kurang bisa mengerti alur cerita dan tujuan dari film tersebut. Film sangat memanfaatkan sudut pandang dari masing-masing karakter di filmnya. Maka dari itu, pada awal saat menontonnya saya kurang bisa memahami ceritanya karena sudut pandang yang sering pindah-pindah. Selain dari itu, mungkin bagi penonton yang suka menonton film yang banyak aksinya bisa merasa bosan selama menonton karena film ini berat akan dialog.

Kelebihan dari film ini adalah dari cara moral filmnya diceritakan. Film ini dapat menggambarkan masalah yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia dengan baik dan pesan yang bisa didapatkan dari film ini jelas. 

Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari film ini. Pengantaran moral film ini bukan hanya baik tapi juga menarik dan kreatif. Dengan penggunaan masalah yang sering kita alami terbentuklah sebuah film yang berlaku sebagai peringatan dan nasihat kepada orang-orang yang menyaksikannya.

Film ini bisa saya rekomendasikan kepada remaja atau dewasa. Adegan dan plot ceritanya menurut saya kurang layak untuk disaksikan oleh anak-anak. 

Durasi film yang tidak terlalu panjang ini, cocok bagi penonton yang ingin menonton dengan santai. Seperti yang saya katakan tadi, film ini berat akan dialognya dan pesan-pesan yang disampaikan memang banyak maka film ini kurang cocok bagi orang yang ingin lebih banyak aksi atau komedi. Untuk orang-orang yang familiar dengan para pemeran di film ini, kalian pasti akan suka dengan akting mereka yang sangat baik dan mendalami karakter yang dimainkannya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun