Manado, 1 Mei 2024 - Gunung Ruang di Sulawesi Utara kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat. Pada dini hari tadi, gunung ini mengalami letusan yang cukup besar, menandakan peningkatan statusnya menjadi Awas (level IV).
Letusan Gunung Ruang terjadi pada pukul 02.35 WITA hari Rabu, 1 Mei 2024, dan menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 5.000 meter. Hujan abu vulkanik pun dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di sekitar gunung, termasuk Manado.
Badan Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 5 km dari kawah gunung. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang dan selalu waspada terhadap potensi bahaya erupsi gunung api.
Update 2 Mei 2024:
Gunung Ruang di Sulawesi Utara kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan sejak 29 April 2024. Pada 30 April, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Ruang dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV), level tertinggi dalam sistem peringatan gunung api di Indonesia.
Peningkatan status ini didasarkan pada pengamatan visual dan instrumental yang menunjukkan peningkatan aktivitas gunung api. Teramati letusan eksplosif dan emisi gas vulkanik yang tebal, serta gempa tremor yang terus menerus.
Kolom abu vulkanik dari letusan Gunung Ruang mencapai ketinggian 5.000 meter di atas puncak gunung, dan hujan abu vulkanik dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di sekitar gunung, termasuk Manado.
PVMBG telah memperluas zona bahaya Gunung Ruang menjadi 8 km dari kawah untuk sektor selatan, barat, dan utara, dan 6 km untuk sektor timur. Masyarakat diimbau untuk tidak memasuki zona bahaya tersebut dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Berikut beberapa poin penting terkait erupsi Gunung Ruang:
Status: Awas (Level IV)
Ketinggian Kolom Abu: 5.000 meter
Zona Bahaya: 8 km (selatan, barat, utara) dan 6 km (timur)
Dalam jarak ini, wilayah pesisir barat daya hingga barat Pulau Tagulandang yang berada di sebelah timur laut Gunung Ruang masuk ke dalam area steril.Mengimbau juga kepada warga yang tinggal di wilayah itu untuk mengungsi ke area Tengah hingga timur Pulau Tagulandang.
"Masyarakat diimbau tidak memasuki wilayah radius 6 kilometer dari pusat kawah aktif, termasuk di wilayah Pulau Tagulandang. Daerah ini berpotensi terdampak lontaran batu pijar, luruhan awan panas, dan tsunami akibat material erupsi yang runtuh ke laut,"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H