Kawasan bebas asap rokok di Indonesia perlu di tingkatkan lagi di masyarakat, hal ini sangat berpengaruh pada kesehatan bagi orang yang mengongsumisi rokok serta orang yang tidak merokok. Pasalnya masih banyak masyarakat merokok dengan bebas di tempat umum, meskipun di beberapa tempat sudah memberlakukan aturan kawasan anti asap rokok, tidak menutup kemungkinan masyarakat masih lalai dan melanggar aturan tersebut.
Akibatnya banyak asap rokok yang terlihat berterbangan di muka umum, yang dimana banyak anak-anak sedang bermain tak sengaja ikut menghirup asap rokok. Apabila sering terjadi hal ini akan menyebabkan ganguan kesehatan ringan seperti masalah pernafasan meliputi alergi, asma, infeksi tenggorokan yang menyebabkan radang berkepanjangan. Apabila hal ini terus berlanjut akan mengakibatkan penyakit serius seperti kanker paru-paru, jantung, dan akan menyebabkan kematian. Meskipun pemerintah sudah memberikan peringatan di bungkus rokok masyarakat masih acuh tak acuh.
Tidak hanya itu, bahaya rokok juga bisa menyababkan ganguan kesehatan terhadap janin yang terkandung dalam ibu hamil perokok aktif seperti:
- Syndrome kematian mendadak pada bayi.
Bayi atau anak-anak yang terpapar asap rokok yang dihembuskan oleh para perokok bisa menjadi perokok pasif. Akibat seringnya menghirup asap rokok, maka mereka berisiko mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) yakni Kematian Bayi secara Mendadak.
- Meningkatkan resiko infeksi paru-paru seperti pneumonia, bronkitis, dan bronklolitis.
Perokok aktif maupun pasif rentan mengalami pneumonia akibat paparan asap rokok yang mengandung berbagai kandungan bahan kimia yang membahayakan kesehatan mengganggu daya tahan tubuh untuk melawan bakteri atau virus yang menjadi penyebab pneumonia
- Infeksi telinga.
Dampak asap rokok pada bayi juga dapat menyebabkan infeksi telinga yang tentunya akan membuat si kecil tidak nyaman. Melansir dari laman Hello Sehat, baik perokok aktif maupun pasif rentan terkena risiko infeksi telinga pada bagian tengah.
Suhu yang ada pada telinga bagian tengah dalam cenderung hangat serta lembab sehingga bakteri akan lebih mudah berkembang biak. Hal inilah yang membuat perokok aktif dan perokok pasif sangat memiliki risiko terkena infeksi telinga yang harus segera mendapatkan pengobatan khusus.
- Masalah pernapasan ketika dewasa.
Salah satu dampak berbahaya anak terpapar asap rokok adalah tumbuh kembangnya akan terganggu hingga mengalami stunting. Hal ini juga didasari pada sebuah studi bahwa orang tua perokok cenderung memiliki anak dengan tumbuh kembang yang lambat dibandingkan dengan yang tidak merokok.
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang harus di lindungi dan diharapkan mampu memajukan bangsa Indonesia. Apabila anak-anak sudah memiliki masalah ganguan terhadap kesehatan bagaimana mereka mau bertumbuh, lingkungan menjadi faktor penting terhadap tumbuh kembang anak-anak.
Peran Individu menjadi penting untuk tidak merokok di tempat umum, untuk itu dari uraian di atas dapat di cegah dengan menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok, peran orang tua juga harus berkerjasama apabila jika ada perokok aktif untuk tidak merokok di depan anak-anak.