Â
Indonesia sebagai negara maritim sangat bergantung pada perikanan untuk sektor ekonomi mikronya. Limbah dari PLTU batubara yang berujung ke laut dan berdampak langsung pada hasil tangkapan nelayan. Salah satu contohnya adalah Celukan Bawang, Bali, ekosistem laut yang rusak menurunkan pendapatan nelayan setempat akibat limbah PLTU Celukan Bawang. Sebelumnya, para nelayan menghasilkan 300-400 ribu rupiah dengan hasil tangkapan 15 kg. Setelah  pembangkit listrik ini mulai beroperasi, para nelayan terpaksa berlayar lebih jauh ke laut untuk mencari tangkapan karena limbahnya telah mencemari laut. Beban operasional mereka yang semakin meningkat tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan pulang dengan hasil tangkapan. Kemana mereka harus mencari alternatif penghasilan ketika laut telah terkontaminasi oleh energi kotor dan keserakahan manusia?
Â
Eskploitasi Seksual dan Pelanggaran HAM
Industri ekstraksi tidak dapat dipisahkan dari berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia yang jarang diberitakan. Perempuan menjadi pihak yang paling rentan dalam pelanggaran HAM yang terjadi. Â Perempuan merupakan kelompok marginal sebagai subordinat dari laki - laki. Investasi miliaran untuk industri energi nyatanya tidak selalu membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Â Minimnya akses pendidikan bagi perempuan membuat pilihan karir mereka menjadi terbatas. Dengan sektor energi sebagai industri yang didominasi laki-laki, perempuan sangat rentan dieksploitasi sebagai pekerja seks, sebuah siklus tiada akhir sebagai dampak tidak langsung dari industri ini.
Â
Baru baru ini Exxon Mobil menerima gugatan dari  masyarakat sekitar Arun, Aceh Utara atas kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama 20 tahun Exxon Mobil beroperasi. Kesaksian mengerikan dilaporkan para korban dalam dokumen 300 halaman. Mereka menceritakan  bagaimana mereka ditahan dan disiksa oleh oknum yang melindungi aktivitas operasi perusahaan. mereka yang dieksploitasi sumber daya alamnya juga menjadi korban intimidasi dan teror ketika bersuara untuk menentang aktivitas perusahaan.Sekali lagi, trauma, keringat, dan darah yang ditanggung masyarakat tidak dapat menyamai kompensasi  apa pun yang  mereka terima.
Â
Perubahan iklim
Berbagai konferensi dihadiri oleh para pemimpin dunia dan masyarakat sipil dalam upaya mengurangi emisi global dan memperlambat krisis iklim. Penggunaan massal energi kotor seperti batu bara dan minyak bumi  menjadi alasan utama mengapa krisis iklim kian memburuk. Kita semua menyaksikan suhu bumi yang semakin memanas setiap tahun, lapisan es yang mencair, naiknya permukaan laut, badai, dan kekeringan yang ekstrem. Pernahkah kita bertanya apa yang menjadi penyebabnya?
Â