Mohon tunggu...
SHANATA NAJWA 41821110010
SHANATA NAJWA 41821110010 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 Universitas Mercu buana

Kampus Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik Informatika, Sistem Informasi, Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB - 2 Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

20 November 2024   19:47 Diperbarui: 21 November 2024   03:35 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Pribadi Modul Dosen:  Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Dalam kebatinan, pengendalian diri diajarkan dengan cara mengembangkan kesadaran terhadap dorongan atau hawa nafsu yang muncul. Kebatinan mengajarkan agar seseorang mampu mengendalikan emosi negatif seperti serakah, ambisi berlebihan, atau rasa tidak puas terhadap apa yang dimiliki. 

Pengendalian ini membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan yang lebih tinggi dan menjaga integritas meskipun berada dalam situasi yang menguntungkan secara material atau kekuasaan.

Contohnya, seseorang yang menjalani latihan kebatinan akan lebih sadar ketika dorongan untuk memperkaya diri secara tidak sah mulai muncul. Mereka akan mengenali bahwa dorongan ini tidak sesuai dengan prinsip hidup yang mereka anut dan akan memilih untuk menahan diri, bahkan jika peluang tersebut tampak menguntungkan secara finansial atau karier. 

Kebatinan juga mengajarkan kesabaran dan ketenangan hati, yang sangat penting dalam menghadapi godaan atau tekanan yang bisa menyebabkan seseorang melakukan korupsi.

4. Penerapan Kebatinan dalam Kehidupan Sosial dan Profesional

Dalam kehidupan profesional, kebatinan juga bisa membantu seseorang untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan yang memengaruhi banyak orang. Kebatinan mendorong individu untuk selalu bertindak dengan niat baik, memperhatikan kepentingan orang banyak, dan menjaga keharmonisan dalam hubungan sosial.

 Sehingga, mereka tidak hanya melihat kepentingan pribadi atau keuntungan sesaat, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi orang lain.

Praktik kebatinan ini sangat relevan dalam konteks kepemimpinan, di mana seseorang yang memiliki kontrol diri yang baik dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai keadilan akan mampu mengelola tanggung jawab dengan baik, tanpa jatuh pada perilaku yang merusak. 

Sebagai contoh, seorang pejabat publik yang terlatih dalam kebatinan akan lebih memilih untuk bekerja dengan transparansi, akuntabilitas, dan kejujuran, meskipun ia memiliki akses terhadap kekayaan dan kekuasaan.

4. Transformasi Memimpin Diri Sendiri

a. Prinsip-Prinsip Utama untuk Memimpin Diri Sendiri

  1. Kedisiplinan: Kebiasaan untuk mengendalikan dorongan negatif melalui tindakan yang baik dan terarah.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun