Mohon tunggu...
SHANATA NAJWA 41821110010
SHANATA NAJWA 41821110010 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 Universitas Mercu buana

Kampus Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik Informatika, Sistem Informasi, Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB - 2 Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

20 November 2024   19:47 Diperbarui: 21 November 2024   03:35 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Pribadi Modul Dosen:  Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Di Pemerintahan: Implementasi pencegahan korupsi melalui pelatihan etika dan integritas bagi pejabat publik sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif tentang bahaya korupsi. Program-program ini bisa mencakup introspeksi pribadi dan penguatan karakter, yang memungkinkan para pemimpin publik untuk memimpin dengan integritas dan tidak tergoda oleh kekuasaan atau materi.

  • Di Dunia Pendidikan: Ajaran tentang kebatinan dan transformasi diri juga penting diajarkan kepada generasi muda di sekolah-sekolah dan universitas. Kurikulum yang memasukkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan empati akan membentuk generasi penerus yang lebih sadar akan pentingnya pencegahan korupsi.

  • Di Dunia Korporat: Dalam dunia bisnis, perusahaan dapat mengadopsi kebijakan anti-korupsi yang tidak hanya berbicara tentang transparansi tetapi juga membangun budaya integritas yang dimulai dari pimpinan tertinggi. Pemimpin bisnis yang memahami pentingnya memimpin diri sendiri akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang adil, menghargai karyawan, dan menghindari praktek bisnis yang tidak etis.

  • WHY

    Mengapa Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Relevan untuk Pencegahan Korupsi?

    Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram sangat relevan untuk pencegahan korupsi karena ajaran beliau mengutamakan pengendalian diri, pengembangan karakter, dan hubungan yang harmonis antara individu dengan sesama serta alam. Di dunia yang sering kali dipenuhi dengan ambisi pribadi, hawa nafsu, dan dorongan untuk memperoleh keuntungan tanpa mempertimbangkan dampaknya pada orang lain, ajaran kebatinan ini menjadi pijakan moral yang dapat mengubah paradigma hidup seseorang.

    Berikut adalah alasan mengapa kebatinan Ki Ageng Suryomentaram sangat relevan dalam upaya pencegahan korupsi:

    1. Kesadaran Diri yang Meningkat

    Kebatinan mengajarkan pentingnya mengenal dan memahami diri sendiri melalui konsep pangawikan atau pengenalan diri. Dengan mengenali dorongan dan hasrat batin, seseorang dapat mengetahui apa yang sebenarnya penting dalam hidupnya dan mana yang hanya sebatas keinginan duniawi yang sifatnya sementara. Dalam konteks pencegahan korupsi, kesadaran diri ini sangat berguna untuk membedakan antara kebutuhan yang sah dan ambisi yang merugikan orang lain. 

    Ketika seseorang mampu mengendalikan dirinya dan menanggalkan egoisme, ia lebih cenderung menghindari tindakan yang dapat merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.

    2. Pengendalian Diri dalam Menghadapi Godaan

    Salah satu ajaran penting dalam kebatinan Ki Ageng Suryomentaram adalah tentang laku atau latihan spiritual untuk mengendalikan hawa nafsu. Hal ini meliputi kemampuan untuk menahan diri terhadap godaan yang datang, seperti keinginan untuk memperoleh kekayaan atau status sosial dengan cara yang tidak sah. 

    Di banyak kasus, korupsi sering kali berakar dari ambisi berlebihan dan ketidakmampuan untuk mengendalikan hawa nafsu. Dengan mengembangkan kebiasaan pengendalian diri, seseorang bisa lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan menghindari godaan yang merusak.

    3. Kebahagiaan Sejati yang Tidak Bergantung pada Materi

    Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah yang bersumber dari harta atau status sosial, melainkan dari kedamaian batin, rasa syukur, dan kepuasan terhadap kehidupan yang dijalani dengan jujur dan penuh rasa tanggung jawab. 

    Dalam banyak kasus, korupsi terjadi karena adanya pencarian kebahagiaan melalui materi atau kekuasaan. Ajaran kebatinan ini menegaskan bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan dari apa yang dimiliki secara eksternal. Seseorang yang telah menemukan kedamaian batin tidak akan tergoda untuk menempuh jalan pintas yang tidak jujur dalam mencari kebahagiaan.

    4. Mengutamakan Kepentingan Bersama dan Harmoni dengan Sesama

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun