Mohon tunggu...
SHANATA NAJWA 41821110010
SHANATA NAJWA 41821110010 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 Universitas Mercu buana

Kampus Universitas Mercu Buana Meruya, Fakultas Teknik Informatika, Sistem Informasi, Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 4 - Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri dengan Pendekatan Waldorf Education

3 Oktober 2024   22:07 Diperbarui: 3 Oktober 2024   23:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 PPT Pribadi Modul Dosen:  Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Salah satu ciri khas dari sekolah Waldorf adalah suasana yang tenang dan mendukung. Kelas-kelas didesain untuk menginspirasi dan merangsang kreativitas, dengan perabot kayu, pencahayaan alami, dan hiasan dinding yang lembut. 

Guru dalam sekolah Waldorf juga memainkan peran penting dalam menciptakan hubungan yang mendalam dengan siswa. Mereka bukan hanya sekadar penyampai materi, tetapi juga mentor yang mengenal setiap siswa secara pribadi dan membimbing mereka sesuai kebutuhan masing-masing.

  1. Pembelajaran yang terintegrasi dengan seni dan aktivitas kreatif

Seni merupakan bagian integral dari Waldorf Education, bukan sebagai tambahan tetapi sebagai bagian dari proses pembelajaran itu sendiri. Setiap siswa diajarkan untuk melukis, membuat kerajinan, bermain musik, dan berpartisipasi dalam drama. 

Aktivitas-aktivitas ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan meningkatkan keterampilan motorik halus mereka. Selain itu, dengan terlibat dalam seni, siswa belajar untuk mengekspresikan diri dan memahami dunia dengan cara yang lebih mendalam.

  1. Mengutamakan proses daripada hasil

Dalam Waldorf Education, penekanan diberikan pada proses belajar daripada hasil akhir. Ini berarti bahwa siswa diajak untuk menikmati dan menghargai setiap langkah dalam perjalanan pembelajaran mereka, daripada hanya fokus pada nilai atau prestasi. Steiner percaya bahwa dengan memberikan perhatian lebih pada proses, siswa akan lebih terlibat dalam pembelajaran dan merasa lebih dihargai sebagai individu.

  1. Mengembangkan tanggung jawab dan kemandirian

Di sekolah Waldorf, siswa didorong untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Mereka diberi kesempatan untuk terlibat dalam proyek jangka panjang yang memerlukan perencanaan dan eksekusi mandiri. 

Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan manajemen diri, disiplin, dan kemandirian. Selain itu, dalam lingkungan yang mendukung dan tanpa tekanan nilai, siswa merasa lebih bebas untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri tanpa takut gagal.

Filosofi Antroposofi di Balik Waldorf Education

Pendekatan pendidikan yang dikembangkan Rudolf Steiner tidak bisa dipisahkan dari gagasan filosofinya yang disebut antroposofi. Antroposofi adalah pandangan Steiner tentang hubungan manusia dengan alam dan spiritualitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun