"Oh sudah 9 tahun ya, kenapa kamu tidak sekolah?"
      "Se-sekolah."
      "Hmm lalu mengapa kamu bisa berada disini?" Ia melanjutkan bertanya.
      "Tersesat."
      "Rumah kamu memang dimana?"
      "di kelurahan Bungong Jeumpa pak."
      "Lumayan jauh juga, hmm, mau aku antarkan kembali?"
      Agam menggeleng, "Tidak, aku tidak ingin kembali ke rumah."
      "Loh kenapa?" tanya Bapak itu makin penasaran.
      Agam diam kembali. Lalu dia melanjutkan. "Bolehkah aku tinggal disini untuk sementara?"
      Bapak tua itu menggaruk kepalanya. Sebenarnya ia senang dengan kehidupannya sendiri, namun melihat Agam membuat dia jadi teringat kepada anaknya.