Mohon tunggu...
Syamsudin
Syamsudin Mohon Tunggu... Guru - Pencari Ilmu

Seorang musafir dari alam ruh dalam perjalanan singkatnya menuju alam ukhrawi, dari ketiadaan menuju keabadian, yang berusaha meninggalkan atsar/legacy.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hadis ke-23 Al Arba'in An Nawawiyah

9 September 2024   09:11 Diperbarui: 9 September 2024   09:34 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

An Nawawi: 2007
An Nawawi: 2007

Dari Abu Malik Al-Harits bin 'Ashim Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu (semoga Allah ridha kepadanya) ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Bersuci itu sebagian dari iman, ucapan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) itu memenuhi timbangan, ucapan subhanallah (Maha Suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah), keduanya memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti nyata, kesabaran adalah sinar, Al-Qur'an adalah pendukungmu atau penuntutmu. Setiap manusia berusaha, seakan-akan ia menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya sendiri, ada juga yang membinasakan dirinya sendiri." [H.R. Muslim] (1)

(1) Hadits ini ditakhrij (dicantumkan) oleh Imam Muslim dalam kitab Ath Thaharah (Bersuci). Ucapan Rasulullah ((syathr)) artinya "sebagian", ((yaghdu)) artinya "berusaha dan bekerja", ((mubiquha)) artinya "membinasakannya".

PEMBAHASAN

Abu Malik merupakan nama kunyah (gelar). Para ahli sejarah Islam berbeda pendapat tentang nama asli beliau. Namun yang masyhur adalah Ka'ab. Pembubuhan "Al-Asy'ari" pada namanya menunjukkan bahwa beliau berasal dari kabilah Asy'ar (Al-Asy'ari artinya orang Asy'ar, Yaman). Ia memeluk Islam bersama kaumnya. Saat itu Ka'ab bin Malik datang menemui Nabi Muhammad saw. dengan menaiki perahu. Setelah menjadi sahabat Nabi, ia turut berjuang bersama beliau dan juga meriwayatkan hadits beberapa darinya.

Di antara beberapa hadits yang Abu Malik riwayatkan adalah:

أَنَّهُمْ بَيْنَمَا هُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ فَذَكَرَ قَوْمًا لَيْسُوْا بِأَنْبِيَاءَ وَلا شُهَدَاءَ، يَغْبِطُهُمُ النَّبِيُّوْنَ بِمَقْعَدِهِمْ وَقُرْبِهِمْ مِنَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، ثُمَّ قَالَ: هُمْ عِبَادُ اللَّهِ مِنْ بُلْدَانٍ شَتَّى وَقَبَائِلَ شَتَّى، مِنْ شُعُوْبِ الْقَبَائِلِ لَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمْ أَرْحَامٌ يَتَوَاصَلُوْنَ بِهَا، وَلا دُنْيَا يَتَبَاذَلُونَهَا، تَحَابُّوا بِرُوْحِ اللَّهِ يَجْعَلُ اللَّهُ لَهُمْ مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ، وَيَجْعَلُ وُجُوْهَهُمْ نُوْرًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قُدَّامَ الرَّحْمَنِ، يَفْزَعُ النَّاسُ وَلا يَفْزَعُوْنَ، وَيَخَافُ النَّاسُ وَلا يَخَافُوْنَ.

"Mereka (para sahabat) pernah berada di sisi Rasulullah. Lalu beliau menceritakan sekelompok orang yang bukan golongan nabi dan bukan golongan syuhada. Namun para nabi iri dengan kedudukan mereka yang dekat dengan Allah di hari kiamat. Kemudian beliau bersabda, "Mereka hamba-hamba Allah yang berasal dari negeri dan kabilah yang bermacam-macam, berasal dari suku dan kabilah yang tidak memiliki hubungan kekerabatan dan tidak pula kepentingan duniawi, namun mereka saling mencintai karena Allah. Allah memberikan mereka mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, membuat wajah mereka bercahaya pada hari kiamat saat mereka datang menemui Allah. Pada saat itu orang-orang gemetar, sementara mereka tidak. Orang-orang ketakutan, namun mereka tidak." [Al-Uluw, No: 100. Menurut Adz-Dzahabi sanad hadits ini baik].

Ada pula hadits yang serupa dengan pembahasan kita pada hari ini, yaitu:

إسْبَاغُ الوُضُوْءِ شَطْرُ الْإِيْمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيْزَانَ وَالتَّسْبِيْحُ وَالتَّكبيرُ يَمْلَأُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ، وَالصَّلَاةُ نُوْرٌ ، وَالزَّكَاةُ برْهَانٌ ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ ، وَالْقُرْاٰنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

"Menyempurnakan wudhu adalah separuh keimanan. Ucapan alhamdulillah memenuhi timbangan. Ucapan tasbih (subhanallah) dan takbir (allahu akbar) memenuhi langit dan bumi. Shalat adalah cahaya. Zakat adalah bukti keimanan. Sabar adalah cahaya yang membakar. Dan Al Quran itu hujjah yang akan membantumu atau mengadilimu." [Shahih an-Nasai, No: 2436].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun