Dikarenakan tanah dan cuaca di wilayah kita dapat berguna dengan baik untuk mendukung lahan budi daya sorgum. Selain di sektor penelitian, pengadaan lahan budi daaya sorgum ini juga meningkatkan produktivitas dalam sektor sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Tentunya, temuan dan resolusi ini secara tidak langsung juga menjadi kabar baik bagi perekonomian negara kita dalam meningkatkan angka produktivitas petani.
      Menurut Ernan Rustiadi, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, di samping soal tentang krisis akibat perang Rusia dan Ukraina, mitigasi pangan juga penting dilakukan karena produksinya kerap kali tak seimbang dengan kebutuhannya. Terutama krisis iklim yang dapat mengganggu alur produksi pangan.
      Bentuk dari mitigasi krisis pangan ini dapat dilakukan dengan imbauan untuk pemerataan industri, karena pulau Jawa selalu menjadi pusat pangan Indonesia didukung faktor infrastruktur dan kesuburan lahannya. Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga hulu-hulu sungai. Sebabnya adalah hulu sungai menjadi sumber air untuk menjaga kesuburan lahan. (Maulana, 2022)
      Dampak dari perang Rusia dan Ukraina juga merambat ke sektor-sektor lainnya, tidak hanya terbatas pada sektor pangan saja. Menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaga dan mengelola sumber daya alam (SDA) yang tersedia untuk dimanfaatkan dengan baik kedepannya.
References
Maulana, R. (2022, August 12). Dampak Invasi Rusia ke Ukraina dalam Ketahanan Pangan Indonesia. Retrieved from ForestDigest: https://www.forestdigest.com/detail/1904/ketahanan-pangan
Widiasa, R. (2018). Bingkai Identitas dalam Konflik Geopolitik: Intervensi Militer Rusia di Ukraina. Intermestic: Journal of International Studies, 72.
Yolandha, F. (2022, June 9). PBB: Daampak Perang Ukraina Terhadap Ketahanan Pangan Memburuk. Retrieved from Republika: https://internasional.republika.co.id/berita//rd6pfj370/pbb-dampak-perang-ukraina-terhadap-ketahanan-pangan-memburuk?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H