GMNI adalah organisasi mahasiswa ekstra kampus, tapi memiliki jangkauan yang luas dan kredibilitas tinggi serta memiliki visi dan misi untuk mempertajam pemikiran dan kemampuan mahasiswa yang ikut bergabung menjadi anggota GMNI.
Saya bukan orang yang pintar, namun saya sebagai pelajar yang tau dirinya masih bodoh dan terus merasa bodoh, maka tentu saja saya akan meningkatkan cara belajar yang efektif supaya dapat memiliki kemampuan untuk menelaah berbagai persoalan yang terjadi di negara ini.Â
Rasa ingin tau itulah yang akan menuntun saya untuk mencari tau tentang segala sesuatu yang belum pernah kita ketahui dan tentu saja kita mau mengembangkan potensi diri agar tidak di bodohi oleh kekuasaan oknum-oknum elite politik.
Narasi ini di jamin kredibelitasnya, saya sebagai salah satu anggota GMNI yang kemudian benar-benar merasakan dampak positif ketika menjadi seorang anggota di dalamnya, GMNI memang tidak membuat saya menjadi sempurna, namun GMNI dapat membuat saya menjadi pejuang dan pemikir yang memiliki jiwa nasionalis dan berkomitmen untuk menjaga dan mengawal Pancasila serta UUD 1945 sampai akhir hayat.
GMNI juga mengajarkan saya untuk mencintai Indonesia dan menjaganya dari gerakan-gerakan anarkisme yang ingin merongrong kewibawaannya dimata dunia, GMNI adalah garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI supaya tetap kokoh dan jauh dari orang-orang yang ingin memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
Saya sebagai anggota yang pernah di ajarkan tentang mencintai kaum marhaen, maka saya akan tetap setia kepada mereka, sebab saya sendiri merupakan anak petani kurang mampu yang paham betul tentang keadaan orang tua sebagai salah satu kaum marhaen yang di perjuangkan haknya.
 Tugas saya sebagai anggota GMNI adalah memberikan kepastian kepada kaum marhaen, bahwa mereka tidak sendirian dalam melakukan protes dan kritik terhadap kebijakan yang merugikan kepentingan umum.
Penulis berharap narasi ini bisa memberikan semangat buat teman-teman yang masih aktif kuliah dan aktif di oranganisasi GMNI.
Penulis berasal dari Sumba Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Sham Bani
Editor: Sham Bani