Mengetahui kesehatan keuangan sebuah perusahaan itu ibarat memeriksa "denyut nadi" bisnis. Dari luar mungkin terlihat baik-baik saja, namun apakah di dalamnya benar-benar kuat dan stabil? Dalam dunia bisnis, ada beberapa cara untuk menilai apakah perusahaan benar-benar sehat secara finansial. Dua aspek utama yang sering dilihat adalah rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Artikel ini akan menjelaskan betapa pentingnya kedua rasio ini dalam menilai performa keuangan perusahaan.
Apa Itu Rasio Likuiditas?
Rasio likuiditas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Menurut Wulandari dan Darwis (2020), likuiditas adalah faktor krusial bagi keberlanjutan operasi bisnis, karena likuiditas yang cukup memungkinkan perusahaan membayar utang dan biaya operasional lainnya tepat waktu. Beberapa rasio utama dalam menilai likuiditas antara lain:Â
1. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio menunjukkan seberapa besar aset lancar yang dimiliki perusahaan untuk menutupi utang jangka pendek. Rumus dari current ratio adalah:
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik posisi likuiditas perusahaan. Salman et al. (2022) menjelaskan bahwa rasio ini memberi kepercayaan kepada kreditur bahwa perusahaan mampu melunasi kewajibannya tepat waktu.
2. Quick Ratio (Rasio Cepat)
Quick ratio memberikan ukuran yang lebih konservatif dengan mengecualikan persediaan dari aset lancar, mengingat aset ini membutuhkan waktu lebih lama untuk diubah menjadi kas. Menurut Azhar Cholil (2021), quick ratio adalah indikator yang lebih akurat untuk menilai likuiditas jangka pendek perusahaan. Jika quick ratio di bawah 1:1, maka kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendeknya secara cepat tergolong terbatas.
Â
3. Cash Ratio (Rasio Kas)
Cash ratio mengukur seberapa besar kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek. Semakin tinggi nilai cash ratio, semakin baik posisi keuangan perusahaan dalam menghadapi kewajiban mendesak tanpa perlu menjual aset lainnya. Munawir (2010) mencatat bahwa rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50%, dan perusahaan yang berada di bawah standar ini mungkin perlu waktu lebih lama untuk mengkonversi aset lancarnya menjadi uang tunai.Â
Apa Itu Rasio Profitabilitas?
Rasio profitabilitas adalah ukuran penting lainnya yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasionalnya. Profitabilitas bukan hanya soal besarnya laba yang diperoleh, tetapi juga mencerminkan efisiensi perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Menurut Iswandi (2022), profitabilitas merupakan indikator utama bagi manajemen dalam memaksimalkan hasil dari setiap penjualan. Beberapa rasio yang umum digunakan adalah:Â
1. Profit Margin
Profit margin mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualannya. Semakin tinggi profit margin, semakin efektif perusahaan dalam mengelola biaya dan memaksimalkan laba. Abdul Wahab & Eriansyah (2022) menekankan bahwa profit margin adalah indikator penting dalam menilai daya saing perusahaan di industrinya.
Â
2. Return on Assets (ROA)
ROA menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. Wulandari & Darwis (2020) menjelaskan bahwa ROA yang lebih tinggi mencerminkan penggunaan aset yang lebih baik. ROA dihitung sebagai:
3. Return on Equity (ROE)
ROE menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas pemegang saham. Nilai ROE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki manajemen modal yang efektif, sehingga memberikan pengembalian yang baik kepada pemegang saham. Menurut Kasmir (2008), rata-rata industri untuk ROE adalah 40%.
Laporan Keuangan sebagai Dasar Evaluasi Kinerja
Laporan keuangan menjadi dasar dalam menghitung rasio-rasio ini, memberikan informasi mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini sangat penting bagi manajemen, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat keputusan yang tepat. Abdul Wahab & Eriansyah (2022) menjelaskan bahwa laporan keuangan yang transparan dan akurat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan, serta memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Mengapa Kinerja Keuangan Penting?
Kinerja keuangan menunjukkan sejauh mana perusahaan berhasil mengelola sumber daya finansialnya untuk mencapai tujuan bisnis. Nginang et al. (2023) menekankan bahwa kinerja yang solid tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor tetapi juga menyediakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan. Menggunakan rasio keuangan seperti likuiditas dan profitabilitas dalam mengevaluasi kinerja perusahaan akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kekuatan dan kelemahan finansialnya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki strategi mereka dan meningkatkan daya saing di pasar.
Kesimpulan
Rasio likuiditas dan profitabilitas adalah alat penting yang memberikan wawasan menyeluruh tentang kinerja keuangan perusahaan. Dengan menilai seberapa baik perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan menghasilkan laba, rasio-rasio ini membantu dalam pengambilan keputusan strategis yang penting untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat, pemahaman tentang likuiditas dan profitabilitas menjadi sangat krusial bagi manajemen perusahaan untuk mempertahankan daya saingnya.
Daftar Pustaka
- Abdul Wahab, A., & Eriansyah, M. (2022). Pengelolaan Keuangan dan Rasio Likuiditas Perusahaan. Jakarta: Penerbit Ekonomi Indonesia.
- Azhar Cholil, A. (2021). Analisis Keuangan Perusahaan: Rasio dan Aplikasi Praktis. Surabaya: Penerbit Ekuitas.
- Bakhtiar, S. (2020). Manajemen Keuangan Modern: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Media Akademi.
- Iswandi, A. (2022). Fundamental Analisis Keuangan: Rasio Profitabilitas dan Likuiditas. Bandung: Literasi Ekonomi.
- Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
- Munawir, S. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.
- Nginang, Y., et al. (2023). Panduan Penilaian Kinerja Keuangan: Solvabilitas dan Profitabilitas. Makassar: Pustaka Nusantara.
- Salman, A., et al. (2022). Dasar-dasar Manajemen Keuangan: Likuiditas dan Profitabilitas dalam Bisnis. Bandung: Pustaka Ekonomi.
- Wulandari, T., & Darwis, H. (2020). Analisis Rasio Keuangan dalam Evaluasi Kinerja Perusahaan. Medan: Pustaka Nusantara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI