Mohon tunggu...
Shalsyabila Alfaninda
Shalsyabila Alfaninda Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa akuntansi yang tumbuh dengan ketertarikan mendalam pada dunia akuntansi. Saya selalu terpesona oleh cara akuntansi dapat mengubah angka-angka menjadi cerita yang memberi gambaran jelas tentang kesehatan finansial sebuah bisnis. Ketertarikan saya pada bidang ini bukan hanya soal memahami angka, tetapi juga tentang membantu perusahaan dan organisasi untuk mencapai tujuan mereka dengan langkah yang lebih terarah.Tujuan saya adalah menjadi akuntan profesional yang andal dan berdampak positif, membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan: Pentingnya Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas

26 Oktober 2024   00:35 Diperbarui: 26 Oktober 2024   00:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengetahui kesehatan keuangan sebuah perusahaan itu ibarat memeriksa "denyut nadi" bisnis. Dari luar mungkin terlihat baik-baik saja, namun apakah di dalamnya benar-benar kuat dan stabil? Dalam dunia bisnis, ada beberapa cara untuk menilai apakah perusahaan benar-benar sehat secara finansial. Dua aspek utama yang sering dilihat adalah rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Artikel ini akan menjelaskan betapa pentingnya kedua rasio ini dalam menilai performa keuangan perusahaan.

Apa Itu Rasio Likuiditas?

Rasio likuiditas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Menurut Wulandari dan Darwis (2020), likuiditas adalah faktor krusial bagi keberlanjutan operasi bisnis, karena likuiditas yang cukup memungkinkan perusahaan membayar utang dan biaya operasional lainnya tepat waktu. Beberapa rasio utama dalam menilai likuiditas antara lain: 

1. Current Ratio (Rasio Lancar)


Current ratio menunjukkan seberapa besar aset lancar yang dimiliki perusahaan untuk menutupi utang jangka pendek. Rumus dari current ratio adalah:

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik posisi likuiditas perusahaan. Salman et al. (2022) menjelaskan bahwa rasio ini memberi kepercayaan kepada kreditur bahwa perusahaan mampu melunasi kewajibannya tepat waktu.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)


Quick ratio memberikan ukuran yang lebih konservatif dengan mengecualikan persediaan dari aset lancar, mengingat aset ini membutuhkan waktu lebih lama untuk diubah menjadi kas. Menurut Azhar Cholil (2021), quick ratio adalah indikator yang lebih akurat untuk menilai likuiditas jangka pendek perusahaan. Jika quick ratio di bawah 1:1, maka kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendeknya secara cepat tergolong terbatas.

 

https://tipsserbaserbi.blogspot.com/
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/

3. Cash Ratio (Rasio Kas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun