Mohon tunggu...
shalsa nas
shalsa nas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

Wanita yang lahir dan besar di Bandung. Saat ini sedang menempuh pendidikan Sarjana di Universitas dekat lampu merah terlama se-Indonesia. Manusia yang gemar menonton film, membaca novel. Tidak bisa hidup tanpa tidur dan Americano.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bobotoh dan Kecintaannya terhadap Persib

16 Januari 2024   22:01 Diperbarui: 16 Januari 2024   22:07 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/fahminurodin

Persib dan Bobotoh adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Bagi warga Jawa Barat umumnya, dan warga Bandung khususnya, mendukung Persib adalah sebuah warisan, bukan karena ajakan, tetapi murni dari hati dan turun temurun.

Bobotoh mengemban warisan itu, diiringi dengan rasa loyalitas tanpa batas yang sudah tidak diragukan lagi. Tak hanya loyalitas, Bobotoh pun seringkali memberikan kontribusi terhadap Persib Bandung agar klub kesayangannya itu bisa terus berprestasi dan berkembang lebih besar. 

Namun, rasa suka dan cinta yang berlebihan atau sikap fanatisme para Bobotoh terhadap klub kesayangannya, seringkali di salah artikan oleh sesama suppoter, masyarakat, media, bahkan Management Persib itu sendiri. Berkaca pada setiap laga berjalan, entah itu pertandingan kandang maupun tandang, menang ataupun kalah, Bobotoh selalu melakukan selebrasi dengan cara konfoi beramai ramai, diiringi asap smoke bomb atau flare yang semakin menyala, semakin merah warnanya. Bendera berkibar dan teriakan terdengar dari berbagai penjuru. 

Rasa penasaran yang tinggi  membuat masyarakat bertanya-tanya, jika laga kalah, mengapa harus selebrasi? Terlebih, banyak kasus viral dimana Bobotoh menggruduk kantor Management jika Persib kalah atau taktik permainan mereka buruk. Ternyata, Abah Indra Thohir-Legend of Persib Bandung, benar. Bahwa Bobotoh adalah Quality Control, maksudnya, Bobotoh adalah bagian pengawas kelangsungan perkembangan Persib. Jadi wajar saja jika Bobotoh spontan memberi respon terhadap Persib ketika performa mereka di lapangan cenderung memburuk. Sejak dahulu juga begitu, sudah tradisi. Bobotoh memang keras saat mengkritik tim kesayangannya.  

Akhir kata, Penulis berpesan kepada seluruh Bobotoh untuk tidak melupakan kutipan dari Alm. Ayi Beutik-Panglima Persib Bandung, bahwa Persib besar karena cacian, dan pujian adalah racun. Football without fans is nothing, dan Management Persib harus tahu itu.

*Tinggal di Bandung, namun bukan pengamat sepak bola.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun