Pada tahun 2023, Universitas Negeri Jember (UNEJ) melalui lembaga LP2M melaksanakan KKN periode kedua dengan tema "Unej Membangun Desa". Salah satu kelompok yang diterjunkan dalam kegiatan ini adalah kelompok 100, yang ditempatkan di Desa Tanggulangin, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso.Selama minggu pertama setelah diterjunkan, kelompok KKN 100 melaksanakan observasi mendalam terhadap Desa Tanggulangin. Tujuan utama dari observasi ini adalah untuk mengidentifikasi dan menggali potensi-potensi yang ada di dalam Desa Tanggulangin, dengan tujuan untuk dikembangkan. Hasil observasi ini memperoleh fakta bahwa masalah lingkungan masih menjadi isu yang belum terselesaikan di Desa Tanggulangin, terutama terkait dengan jumlah sampah yang tersebar di berbagai tempat, baik yang bersifat organik maupun anorganik. Dengan merujuk pada data observasi tersebut, kelompok KKN 100 memilih untuk melaksanakan program pengelolaan sampah berkelanjutan yang bernama "SIMBAH: Bokashi dan Paving dari Limbah". Program ini bertujuan untuk menjadi solusi atas permasalahan sampah di Desa Tanggulangin.
Di minggu kedua pelaksanaan KKN, kelompok 100 memulai langkah persiapan program ini dengan melakukan penyusuran di sekitar desa untuk mengumpulkan sampah. Sampah-sampah tersebut kemudian akan dipilah menjadi dua kategori, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik akan diolah menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik cair (Bokashi) seperti batang pisang dan sisa sisa buah dan sayur yang masih segar. Kemudian sampah tersebut dicacah menjadi kecil kecil dan dimasukkan jadi satu kedalam wadah fermentasi bersama campuran urine sapi, tetes tebu, EM4, dan air. Sementara sampah anorganik (terutama plastik) akan dijadikan bahan dasar untuk pembuatan paving block.
Minggu berikutnya yaitu minggu ketiga, kelompok 100 melakukan sosialisasi program "SIMBAH" serta pelatihan pembuatan paving blok kepada masyarakat Tanggulangin. Sosialisasi tersebut diawali dengan diskusi terkait permasalahan limbah yang ada di sekitar desa. Selanjutnya, masyarakat diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis limbah dan cara pemilahannya. Kemudian, dilanjutkan dengan contoh pemanfaatan limbah sesuai dengan jenisnya, seperti limbah organik menjadi bokashi atau pupuk dan limbah plastik menjadi paving blok. Diakhir sosialisasi, para masayarakat desa juga dibekali dengan pelatihan pembuatan paving blok.
Pada minggu keempat, kelompok 100 berfokus pada pengembangan pupuk organik cair bersama kader desa. Di minggu ini kelompok 100 mengembangkan pupuk organik cair dengan bahan yang biasa digunakan oleh kader. pada dasarnya pembuatan pupuk organik ini tidak jauh berbeda dengan pertama coba buat yaitu penambahan em4, urine sapi, dan tetes tebu. Setelah semua bahan sudah tercampur, selanjutnya dilakukan fermentasi yang disimpan kedalam bak besar tertutup selama satu bulan. Disamping itu, kelompok 100 membuat desain kemasan produk POC seperti botol kemasan, dan label produk yang akan ditempel pada botol kemasan.
Kegiatan kelompok KKN 100 ditutup pada minggu kelima dengan pelatihan dan pengukuhan kader paving blok dan pupuk organik cair, serah terima alat-alat pembuatan paving pada kader, serta kegiatan jalan-jalan sehat dalam rangka menyemarakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Sebelum penarikan, kelompok KKN 100 melakukan survey kepuasan masyarakat mengenai program kerja yang telah dilakukan. Beberapa masyarakat dan kader berpendapat bahwa setelah dikenalkan dengan program kerja "SIMBAH" ini, beberapa masyarakat khususnya kader kegiatan menjadi terbuka akan masalah limbah yang masih bisa dimanfaatkan kembali menjadi pundi-pundi rupiah.
Kegiatan KKN UMD kelompok 100 Bondowoso telah berakhir. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan lingkungan khususnya di Desa Tanggulangin menjadi lebih baik, sejahtera, bersih, dan sehat.
#UNEJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H