Pembuatan Bokashi dan Paving Block memiliki perbedaan dalam prosesnya namun sama-sama berasal dari limbah masyarakat. Bokashi dibuat dengan cara merendam sampah organik dengan cairan seperti air dan IM4 dan membutuhkan waktu beberapa minggu sedangkan Paving Block dibuat dengan cara membakar sampah anorganik (plastik) dan tidak membutuhkan waktu yang begitu lama.
Pada hari Kamis, 27 Juli 2023 pukul 12.00 WIB mahasiswa KKN 100 UNEJ melakukan sosialisasi Program SIMBAH: "Bokashi dan Paving dari limbah" Â melakukan demonstrasi pembuatan paving block dari limbah plastik (anorganik). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan warga dari semua dusun yang ada di Desa Tanggulangin dan perangkat desa setempat.
Sosialisasi program SIMBAH ini diawali dengan diskusi terkait permasalahan limbah yang ada di sekitar desa. Selanjutnya, masyarakat diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis limbah dan cara pemilahannya. Kemudian, dilanjutkan dengan contoh-contoh pemanfaatan limbah sesuai dengan jenisnya, seperti limbah organik menjadi bokashi atau pupuk dan limbah plastik menjadi paving blok. Kegiatan ini diakhiri dengan demonstrasi pembuatan paving blok dari limbah plastik menggunakan pasir, tungku pembakaran, wadah pembakaran, alat pengaduk, cetakan, dan bensin.
Adapun cara pembuatan paving blok berbahan dasar limbah plastik adalah sebagai berikut;
1. Pengumpulan dan Pemilahan Limbah Plastik.
Beberapa jenis sampah yang dapat dipilah dan digunakan sebagai bahan untuk paving dari sampah plastik antara lain: Botol Plastik, Wadah Plastik, Kantong Plastik, Tali Plastik, Plastik Bekas Lainnya.
Penting untuk melakukan pemilahan dengan benar agar plastik yang digunakan untuk pembuatan paving blok adalah plastik yang sesuai dan aman untuk diolah.
2. Pencucian dan Pembersihan.Â
Langkah ini dilakukan gunanya untuk menghilangkan kotoran yang ada pada limbah.
3. Pengeringan.
Proses pengeringan dilakukan berguna untuk menghilangkan kadar air pada limbah.