Ia juga mengungkapkan bahwa sepeda listrik berpotensi menyebabkan kecelakaan di jalan, terutama karena banyak pengguna yang mengoperasikannya di jalan raya, meskipun kendaraan ini sebenarnya dapat digunakan di trotoar.Â
Sepeda listrik cenderung tidak mengeluarkan suara dan memiliki kecepatan rendah, sehingga menjadi lebih berisiko saat berada di jalan umum.
Dari gambar di atas, sekelompok bocil tersebut tampak tidak memakai sarana pengaman apapun, seperti helm. Selain itu, mereka yang menaiki sepeda tersebut berempat berisiko membuat sepeda listrik tersebut mengalami overload. Hal tersebut disebabkan karena kapasitas sepeda listrik yang seharusnya dua orang dipaksa untuk memboncengi dua orang tambahan.Â
Popularitas Sepeda Listrik di Masyarakat
Sepeda listrik mendapatkan tempat di masyarakat karena dianggap praktis, ramah lingkungan, dan hemat biaya.Â
Di tengah meningkatnya kesadaran terhadap isu perubahan iklim, banyak orang beralih ke kendaraan yang tidak menghasilkan emisi karbon, seperti sepeda listrik.Â
Harga yang semakin terjangkau dan desain yang semakin modern juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, khususnya di kalangan keluarga dengan anak.Â
Berdasarkan data dari Tokopedia dan Shopee, harga sepeda listrik berkisar dari Rp2.500.000 sampai dengan Rp5.000.000. Oleh sebab itu, kendaraan dua roda ini menjadi cocok untuk dijadikan transportasi harian bagi para keluarga.
Selain itu, pemerintah Indonesia melalui beberapa kebijakan juga mendukung penggunaan kendaraan listrik.Â
Meski lebih sering difokuskan pada mobil dan sepeda motor listrik, tren ini turut memberikan dorongan bagi popularitas sepeda listrik di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Penggunaannya sering terlihat di kawasan perumahan, komplek rekreasi, hingga jalur-jalur urban.