Tingginya pengguna sepeda motor juga menimbulkan permasalahan yang rumit bagi regulator di negara kita ini. Hal ini bisa kita lihat dari tingginya pelanggaran dan kecelakaan lalu-lintas oleh pengendara dan kesulitan untuk menerapkan aturan secara tegas. Hal ini bisa diakibatkan karena:
1. Jumlah petugas baik kepolisian maupun aparat lain, misalnya Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) yang sangat tidak berimbang. Ketegasan petugas pun mutlak diperlukan.
2. Minimnya tingkat pendidikan yang memengaruhi tingkat kepatuhan lalu lintas.
3. Sanksi yang dikenakan tidak memberikan efek jera.
4. Keengganan pihak pemerintah / regulator dalam membuat aturan yang efektif.
5. Alternatif angkutan umum yang ramah dan murah belum memadai, terutama di daerah-daerah.
6. Tingkat pemerataan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat masih rendah.
7. Tingginya jumlah penduduk Indonesia.
Namun demikian, tentu saja segi positif juga ada, yaitu:
1. Pendapatan pemerintah dari pajak.
2. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang menggunakan sepeda motor sebut saja angkutan umum sepeda motor atau terkenal sebagai ojek.
3. Meningkatnya industri perakitan sepeda motor dan industri pendukungnya.
Lantas kapan kita bisa merasakan nikmatnya berkendaraan nyaman dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi? Sebut saja seperti negara tetangga Singapura atau negara maju di Eropa dan Amerika.
Dengan menekan sisi-sisi negatif di atas, saya sangat percaya diri kita dapat keluar dari permasalahan-permasalahan tersebut. Namun semuanya harus dilakukan dengan niat, semangat yang tinggi dan terus-menerus dilakukan. Solusi harus dibuat dengan pola jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu, solusi seyogyanya dibuat dengan rencana yang jelas dan kerangka aturan yang kuat, sehingga tidak mudah dijadikan sebagai alat politik oleh para politisi.
Salah satu solusi kritis yang dapat dilakukan adalah penegakan aturan dan hukum. Dengan sistem aturan dan denda yang tegas, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya berkendara aman. Pembuatan SIM yang terkendali dan sistem tilang yang baik membuat masyarakat di bawah umur tidak mendapatkan akses berkendara yang belum pantas.Â
Dari sisi sumber daya manusia, kita dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran di sekolah yang memadai, imbauan kepada sekolah dan orang tua, ataupun kebijakan internal dari masing-masing sekolah. Dengan anak-anak yang diantar oleh orang tuanya, berkendara akan jauh lebih aman. Hal ini membuat tingkat kecelakaan menurun dan menyelamatkan nyawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H