2. Pertemuan tiga lempeng litosfer
Kondisi geologis Indonesia juga dipengaruhi oleh pertemuan tiga lempeng litosfer yaitu Lempeng Samudra Indo-Australia, Lempeng Samudra Pasifik dan Lempeng Eurasia. Lempeng Samudra Indo-Australia dan Lempeng Samudra Pasifik termasuk sebagai lempeng samudra. Sementara Lempeng Eurasia adalah lempeng daratan.Â
Pertemuan tiga lempeng itu mengakibatkan gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia. Gempa yang terjadi di Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara terjadi akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.Â
Ketika bertumbukan dengan Lempeng Pasifik, gempa terjadi di Maluku dan Papua. Selain itu, pertemuan tiga lempeng ini juga menyebabkan tsunami dan longsor.Â
Dampak lainnya adalah banyaknya sumber daya berupa tambang dan mineral karena cekungan sedimen oleh aktifitas tektonik dari Indonesia.Â
3. Tiga daerah dangkalan Â
Indonesia terletak di tiga daerah dangkalan yaitu Dangkalan Sunda, Sahul, dan Daerah Laut Pertengahan Australia-Asiatis.Â
Dangkalan Sunda merupakan daerah yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan Benua Asia. Dangkalan Sahul adalah daerah yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan Benua Australia.Â
Daerah Laut Pertengahan Australia-Asiatis merupakan daerah yang terletak di wilayah tengah antara Dangkalan Sunda dan Sahul. Dangkalan itu berpengaruh pada persebaran flora dan fauna di Indonesia.Â
Wilayah barat yang merupakan Dangkalan Sunda memiliki kemiripan flora fauna dengan Benua Asia. Wilayah timur yang termasuk Dangkalan Sahul memiliki kemiripan flora fauna dengan Benua Australia. Wilayah tengah yang termasuk daerah peralihan memiliki flora-fauna yang khas.Â
Dampak daerah dangkalan untuk Indonesia adalah memiliki laut dalam di bagian barat dan laut dangkal di wilayah Indonesia tengah dan timur yang dilalui oleh Dangkalan Sunda dan Sahul.Â