2) Penghancuran dan pemerasan
Setelah dipanen, buah anggur diangkut ke kilang anggur dan disortir untuk memastikan bahwa hanya buah dengan kualitas terbaik yang digunakan. Selama proses penghancuran menggunakan mesin modern seperti blender dan chopper. Penghancuran ini bertujuan untuk mengeluarkan sari-sari buah anggur. Campuran yang dihasilkan berisi jus, kulit, biji, dan batang.
3) Fermentasi
Pada proses fermentasi ini jus anggur ditambahkan dengan ragi untuk mengubah gula dari buah anggur menjadi alkohol dan karbon dioksida. Proses ini dapat memakan waktu mulai dari satu minggu hingga satu bulan tergantung pada jenis wine yang diproduksi. Selama proses fermentasi ini, wajib memantau dan mengendalikan beberapa faktor seperti suhu dan kadar oksigen untuk memastikan profil rasa yang diinginkan tercapai.
4) Penjernihan dan penuaan
Setelah fermentasi, wine dijernihkan untuk menghilangkan padatan yang tersisa. Proses ini juga dikenal sebagai "racking," dan melibatkan pemindahan wine dari satu wadah ke wadah lainnya untuk menghilangkan endapan. Cara lain untuk menjernihkan wine adalah dengan melakukan penyaringan. Setelah dimurnikan, wine kemudian dituakan. Inilah saatnya wine untuk mengembangkan rasa dan karakteristiknya yang berbeda-beda.
5) Pembotolan
Langkah terakhir dalam produksi wine adalah pembotolan. Wine dipindahkan ke dalam botol, ditutup dengan gabus atau tutup ulir, dan diberi label. Beberapa wine siap untuk langsung diminum, sementara yang lain mendapatkan manfaat dari penuaan lebih lanjut di dalam botol. Proses ini, yang dikenal sebagai "penuaan botol," memungkinkan wine untuk lebih mengembangkan rasa dan kompleksitasnya seiring dengan berjalannya waktu.
Â
PemasaranÂ
Dalam memasarkan produk, kami menggunakan pendekatan personal approach dan digital marketing dengan media promosi utama menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, dan tiktok sesuai dengan kebiasaan dan aktivitas internet dari target market Wineology. Kami mengacu pada customer journey 5A yaitu aware, appeal, ask, act, advocate. Untuk mengkonversi konsumen yang aware sampai melakukan advocate terhadap brand Wineology maka kami menggunakan strategi marketing 4.0. Hal pertama yang dilakukan dalam strategi marketing 4.0 adalah memperkenalkan produk ke target market (awareness) dan meningkatkan daya Tarik konsumen (attraction) melalui Strategi Human- Centric Marketing yaitu membuat produk memiliki karakter yang menonjol sehingga konsumen menjadi loyal dan nyaman dengan produk kita. Strategi human-centric marketing dilakukan dengan cara membuat postingan edukasi, kata-kata viral, quotes, story-telling, dan membuat postingan yang seakan produk kita sedang berkomunikasi dengan konsumen sebagai human bukan sebagai produk.