Manusia merupakan makhluk yang tidak akan puas dengan apa yang mereka capai dan manusia akan selalu merubah dan melakukan perubahan dalam segi manapun. Dari segi sosial,budaya,teknologi,ekonomi,hingga agama. Dengan perubahan ini terjadilah sebuah fenomena yang merubah bagaimana cara manusia bertahan hidup. Semakin berkembangnya ilmu teknologi secara pesat, kita sebagai manusia dapat merasakan kemudahan dalam bertahan hidup yang bermula dengan penemuan bernama internet.
Internet sudah tidak asing di telinga kita. dengan adanya internet segala aspek dalam kehidupan menjadi mudah seperti berbicara sesama lain kita hanya perlu mengirim pesan kepada orang yang kita tuju dengan ruang lingkup global,menyampaikan informasi atau berita terbaru dengan cepat, dan membeli barang hanya dengan aplikasi tanpa melakukan transaksi secara langsung. Namun dengan adanya internet ini dapat menjadi sebuah boomerang terhadap kehidupan manusia seperti sikap hedon atau melakukan kegiatan hanya untuk kesenangan dunia semata.
Sikap hedon sangat berdampak buruk tidak hanya kepada diri sendiri namun sikap ini dapat berpengaruh terhadap kehidupan orang lain. Sikap ini dapat juga menjadi faktor penyebab adanya sifat konsumtif atau sering kita sebut boros yang mana jika kita melakukan ini berulang kali dapat menjadi sebuah penyakit yang dapat merusak norma dan nilai manusia.
Dengan adanya internet manusia dapat terhubung dalam ruang lingkup yang luas, dengan lahirnya aplikasi-aplikasi media sosial seperti Instagram,Facebook,Twitter, dan lain-lain. Manusia banyak sekali melakukan interaksi sesama lain yang mana dapat menumbuhkan sifat hedon berupa mementingkan ketenaran di media sosial melebihi kehidupan aslinya yang mana ketenaran hanya bersifat duniawi dan media sosial dapat menjadi ajang untuk menyebarkan identitas kita untuk menaikkan strata kita sebagai makhluk sosial. Namun sifat ini jika dilakukan terus menerus dapat menjadikan sebuah ancaman besar seperti lebih mementingkan untuk memposting gaya hidup kita yang mewah yang mana dapat meningkatkan stratifikasi kita dihadapkan orang lain sehingga orang lain berasmumsi bahwa kehidupan kita mewah dan kelakuan ini menjadi pendorong untuk kita melakikan gaya hidup yang konsumtif. Serta lebih memilih hidup dengan gengsi daripada fungsi.
Dan berkembangnya aplikasi-aplikasi untuk melakukan jual-beli secara online dapat menjadi faktor terjadinya sikap hedonsime dan konsumtif. Aplikasi-aplikasi yang menyediakan jasa e-commerce atau jual-beli online memudahkan kita dalam membeli barang dengan katalog yang beragam dan mudah sekali dicari. Dengan hanya melakukan pemesanan secara online kita dapat mudah memperoleh barang yang kita inginkan dan tidak perlu bersusah payah. Namun kemudahan inilah yang menjadikan penyebab sifat konsumtif,kita akan sering membeli barang dikarenakan kemudahan tersebut dan sering dijumpai diskon dan potongan harga yang diberikan oleh penjual dan e-commerce yang memikat pelanggan untuk membeli barang tersebut. Jika kelakuan ini dilakukan terus menerus dan tidak dapat disaring maka akan menjadikan kita memiliki sifat konsumtif dan membuang-buang uang untuk membeli barang hanya untuk kesenangan.
Namun tidak semua yang berkaitan dengan internet menjerumuskan kedalam kehidupan yang hedonis dan konsumtif. selama kita menggunakannya untuk hal yang bermanfaat seperti menggunakan media sosial dengan bijak dan menyebarkan kebaikan maka akan menjadikan sumber yang positif untuk hidup kita. Dan penggunaan online shop dengan bijak dapat menjauhkan diri dari sifat konsumtif, mebeli barang di online shop ketika dibutuhkan, dan memanfaatkan sebaik-baiknya kemudahan jasa yang diberikan oleh online shop maka akan menjadikan kita terhindar dari sifat konsumtif dan hedon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H