Mohon tunggu...
shalahuddin Abdullah
shalahuddin Abdullah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya mahasiswa UIN malang prodi perbankan syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menguak Kembali Sejarah Pancasila yang Sudah Lama Tidak Terjamak

12 November 2024   22:05 Diperbarui: 12 November 2024   22:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Sejarah Pancasila   bisa dibilang seperti cerita perjalanan panjang bangsa Indonesia mencari dasar yang bisa menyatukan berbagai suku, agama, dan budaya yang ada. Sejak awal kemerdekaan, Indonesia memang sudah punya banyak tantangan, dan di sinilah Pancasila berperan penting sebagai fondasi negara yang bisa mengikat semuanya.

  1.   Latar Belakang: Perjuangan Menuju Kemerdekaan 

Sebelum Indonesia merdeka, bangsa ini sudah lama berjuang melawan penjajahan. Berbagai pihak dari yang tua hingga muda, dari yang berpendidikan tinggi sampai yang lebih sederhana, semua bersatu padu dalam semangat untuk merdeka. Setelah merdeka, penting untuk menentukan dasar yang bisa menyatukan semua perbedaan yang ada.

  2.   Proses Pembentukan Pancasila 

Jadi, ceritanya dimulai pada   28 Mei 1945  , saat para pemimpin bangsa Indonesia berkumpul di sebuah badan yang disebut BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Di sinilah Soekarno, sebagai salah satu pemimpin utama, mulai menggagas dasar negara yang bisa menyatukan Indonesia. Pada awalnya, Soekarno mengusulkan lima prinsip dasar yang mencerminkan semangat nasionalisme, persatuan, dan kemanusiaan.

Pada   22 Juni 1945  , dalam sidang kedua BPUPKI, Piagam Jakarta dirumuskan. Piagam Jakarta ini mencakup lima prinsip dasar negara, yang sangat mirip dengan yang kita kenal sekarang sebagai Pancasila. Tapi ada satu kalimat tambahan di sila pertama waktu itu yang berbunyi,   "Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya."   Hal ini sempat memicu perdebatan karena Indonesia yang beragam, dengan berbagai agama dan kepercayaan.

  3.   Perubahan yang Mengakomodasi Keberagaman 

Setelah Indonesia merdeka pada   17 Agustus 1945  , sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) berlangsung, dan akhirnya diputuskan untuk merubah sedikit kalimat pada sila pertama menjadi   "Ketuhanan yang Maha Esa"   tanpa tambahan kewajiban menjalankan syariat Islam. Ini adalah keputusan yang dibuat untuk menghormati keberagaman agama yang ada di Indonesia. Jadi, meski Indonesia mayoritas beragama Islam, dasar negara tetap tidak mengarah ke satu agama saja.

  4.   Pancasila Ditetapkan Sebagai Dasar Negara 

Dengan perubahan tersebut, Pancasila resmi menjadi dasar negara Indonesia dan dituangkan dalam   Pembukaan UUD 1945  . Jadi, lima sila Pancasila itu tidak hanya sekadar gagasan, tetapi sudah jadi bagian dari konstitusi negara, dan menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

1.   Ketuhanan yang Maha Esa 

2.   Kemanusiaan yang adil dan beradab 

3.   Persatuan Indonesia 

4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 

5.   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 

  5.   Mengapa Pancasila Begitu Penting? 

Pancasila ini bukan sekadar lima poin yang ada di dalam konstitusi, tapi menjadi pedoman hidup untuk seluruh masyarakat Indonesia. Bayangkan, Indonesia itu sangat beragam---dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, ada berbagai suku, agama, dan budaya. Pancasila membantu kita untuk bisa hidup berdampingan, saling menghormati, dan bekerja bersama menuju tujuan yang sama: kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Pancasila juga menjadi cermin dari cara kita harus saling menghargai, menjaga persatuan, dan bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, nilai-nilai Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan musyawarah, menghormati perbedaan, dan selalu mendahulukan kepentingan bersama.

  6.   Pancasila Dalam Perjalanan Bangsa 

Dari masa ke masa, Pancasila telah mengarahkan Indonesia, meskipun menghadapi banyak tantangan. Di masa Orde Lama, Orde Baru, hingga era Reformasi, Pancasila tetap menjadi penuntun yang memberi arah bagi bangsa ini. Bahkan di zaman sekarang, meskipun banyak tantangan global dan perbedaan pandangan, Pancasila tetap relevan dan menjadi jangkar bagi kehidupan berbangsa yang damai.

Jadi, Pancasila itu lebih dari sekadar dasar negara, ia adalah nilai yang bisa mengarahkan kita untuk hidup bersama dalam keharmonisan, meskipun kita sangat berbeda-beda. Itulah yang membuatnya begitu istimewa dan terus relevan hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun