Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenai Kepercayaan Angka Sial

12 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   14:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Angka Sial
Banyak orang percaya adanya angka sial yang pada dasarnya itu hanya mitos dan dikait-kaitkan dengan kejadian tertentu. Ternyata angka sial itu bukan hanya 13 tapi berbeda-beda di beberapa negara dan budaya.
Di budaya Asia timur (Cina, Jepang, Taiwan, Korea) angka 4 itu dianggap angka sial sehingga jarang bangunan bernomor lantai 4, biasanya dilompati atau diberi nomor 3A.  Ini bukan cuman utk bangunan, bahkan juga nomor meja di pesta perkawinan. Parahnya bahkan ada bangunan yang melompati nomor lantai 40-49, jadi setelah lantai 39 langsung menjadi lantai 50. Mungkin suatu saat jika ada bangunan berlantai 600 maka kita tak akan temukan lantai 400 sampai 499. Jadi dari lantai 399 langsung jadi 500. Pesawat tempur Cina tak punya seri J-4, tapi dimulai dari J-5 spt Shenyang J-5.
Di barat umumnya mempercayai angka 13, dikaitkan dengan Judas Iskariot yang duduk di kursi ke 13. Padahal dari beberapa dokumentasi spt di lukisan Last Supper oleh Da Vinci, Judas tak duduk di posisi 13 dan bukan orang ke 13 di meja yg ditempati 13 orang itu. Andaikan Judas di posisi ke 13, maka dari mana justifikasi bahwa itu nomor 13 karena logika yg sama jg bisa mengatakan itu adalah kursi nomor 1. Bible sendiri tak menceritakan kisah apa-apa ttg urutan di Last Supper dan dari banyak teori yang di ujung meja di lukisan itu adalah Bartholomew dan Simon the Zealot. 
Angka 13 jg dikaitkan dengan Code of Hammurabi, yg juga banyak dibantah karena code Hammurabi jg tak punya penomoran.
Di Italia yang dianggap sebagai angka sial adalah angka 17 yang justru menjadi angka tanggal proklamasi kemerdekaan RI, tanpa saya perlu mengatakan angka 17 adalah angka keberuntungan bagi Indonesia.  Ada juga angka 39 dan angka 666 yg juga dianggap sebagai angka sial.
Menurut Game theory, banyak hal dalam transaksi adalah zero one game. Perang dianggap sebagai peristiwa mengenaskan tapi jadi peristiwa menguntungkan bagi pedagang senjata. Pembunuhan jadi peristiwa menyedihkan tapi jadi berkah bagi penggali kuburan.  Jadi peristiwa "sial" pada tanggal dan nomor tertentu, sebenarnya juga adalah peristiwa "keberuntungan" dengan subyek berbeda.
Muslim tak mempercayai adanya angka sial. Angka adalah simbol bahasa menunjukkan urutan dan jumlah. Prinsip faktorisasi dan kelipatan bahkan menjelaskan bahwa banyak angka diluar angka sial adalah faktor/kelipatan dari berbagai angka sial tsb, dan jika kita mempercayai angka 4 angka sial maka itu berarti tak boleh jg berhubungan dengan angka 16, angka 20 dan angka 2, krn angka2 tsb adalah kelipatan angka sial dan faktor dari angka sial.
Berbagai kejadian baik keberuntungan dan kehilangan dalam perspektif muslim adalah cobaan untuk diuji apakah akan bersyukur atau bersabar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun