Jalan raya pada hakikatnya adalah tempat yang berbahaya. Di Indonesia jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 120 korban tewas perhari atau mencapai 45 ribu orang dalam setahun dan hanya terpaut sedikit dibandingkan Nigeria yang mencapai 140 korban tewas perhari. Angka ini lebih dari 600 kali lipat dari korban terorisme di Indonesia dalam 15 tahun terakhir.
Seseorang yang mengunjungi mall yang memakai metal detektor untuk memeriksa pengunjung sebenarnya mempunyai peluang tewas 600 kali lebih besar karena kecelakaan dijalan dalam perjalanan ke mall dibandingkan dengan peluang tewas karena ledakam bom dalam mall.
Oleh karena itu maka pemakai jalan harus benar-benar mentaati aturan dijalan agar tak menjadi korban atau mengorbankan orang lain karena kecerobohannya. Berikut adalah beberapa tindakan berbahaya yang sering dijumpai pemakai jalan di Indonesia.
Pengendara Mobil Memangku Anak Balita Sambil Menyetir Kendaraan
Sering kali terlihat orang menyetir kendaraan sambil memangku anak balita di atas pangkuan. Banyak kejadian kecelakaan terjadi karena anak balita tiba-tiba memegang erat kemudi kendaraan dan pengemudi tak bisa memutar kemudi karena  bisa mematahkan tangan anak balita tersebut. Akibatnya terjadi kecelakaan karena kendaraan tak bisa bermanuver secara bebas di jalan raya.
Anak balita seharusnya duduk di kursi belakang dengan menggunakan kursi khusus atau mengenakan sabuk pengaman dan tindakan memangku anak di kursi pengemudi adalah tindakan yang berbahaya.
Mengungkapkan rasa sayang kepada anak bukanlah dengan memangkunya saat berkendara. Banyak waktu diluar kegiatan berkendara bisa digunakan untuk memangku anak balita.
Pejalan Kaki Menyeberang Ditempat Tak Terlihat
Pejalan kaki seharusnya menyeberang pada tempatnya. Jika tak ditemukan zebra cross maka pejalan kaki harus menyeberang dengan cara yang aman antara lain dengan memastikan bahwa pengendara kendaraan bisa melihat dirinya dari jarak cukup jauh dan bisa memperlambat kendaraan.
Sering sekali ditemui pejalan kaki yang menyeberang ditempat dimana dia tak terlihat oleh pengendara kendaraan bermotor baik karena menyeberang di tikungan yang tak terlihat atau menyeberang di tempat gelap tanpa penerangan.
Pengendara Mobil dan Motor Berkendara  Sambil Mengirim / Membaca Message
Masih sering ditemui pengendara mobil melaju sambil menggunakan gadgetnya baik untuk mengirim atau membaca message. Tindakan ini sangat berbahaya karena fokus pengemudi terpecah dan mengakibatkan pengendara terlambat mengantisipasi kondisi di jalan raya.
Jika pengemudi harus menggunakan telepon maka lebih aman dengan menggunakan handsfree baik dengan menghidupkan speaker phone atau menggunakan headset. Tangan pengemudi harus fokus digunakan untuk berkendara dan mengantisipasi segala kejadian dijalan raya.
Pengendara Motor Membonceng Anak Sambil Berdiri di Jok Belakang
Kendaraan bermotor amatlah berbahaya bagi anak kecil dan pilihan terbaik untuk membawa anak bepergian adalah dengan menggunakan kendaraan roda empat umum/pribadi dan tidak menggunakan kendaraan roda dua.
Jika terpaksa harus menggunakan roda dua maka seorang anak yang membonceng harus disertai orang dewasa yang memegangnya dan anak harus dalam posisi duduk mengangkang diatas jok dan sama sekali tidak berdiri diatas jok.
Anak yang berdiri di atas jok mudah tergelincir dan jatuh ke jalan dan membahayakan keselamatan anak tersebut.
Pengendara Motor/Mobil Menyalip dalam Tikungan
Pengendara mobil bisa menyalip kendaraan lain yang lebih lambat dengan menggunakan cara yang aman. Menyalip kendaraan harus dilakukan saat berada dalam trak yang lurus dan penyalip harus bisa secara jelas melihat kendaraan dari depan dan memastikan kendaraan yang disalip stabil pada jalur yang tetap dan tak berpindah jalur.
Menyalip kendaraan di tikungan bukan saja beresiko bertabrakan dengan kendaraan dari depan tapi juga bertabrakan dengan dengan kendaraan yang disalip karena kendaraan yang berbelok dalam kondisi tidak stabil dalam jalurnya. Tak semua pengemudi yang disalip mahir mempertahankan kendaraan berada dalam jalur ketika berbelok di tikungan, oleh karena itu lebih baik menunggu melewati tikungan dan kemudian menyalip kendaraannya setelah memastikan kondisi memungkinkan untuk menyalip kendaraan.
Banyak pula ditemui motor yang terjepit ditikungan karena mencoba menyalip kendaraan dari kiri padahal kendaraan juga akan membelok ke sebelah kiri.
Menyalip Kendaraan Yang Tiba-tiba Berhenti Tanpa Menepi
Ketika beriringan dengan kendaraan lain, jangan menyalip kendaraan didepan yang tiba-tiba berhenti tanpa menepi. Banyak hal yang menyebabkan kendaraan didepan berhenti, misalnya adanya penyeberang yang akan lewat atau ada kendaraan lain yang akan memotong.
Seringkali kejadian penyeberang jalan dan kendaraan yang memotong ditabrak oleh kendaraan yang menyalip kendaraan didepannya yang berhenti.
Jika kendaraan didepan berhenti, kendaraan dibelakang harus ikut berhenti. Jika akan menyalip maka pastikan dulu penyebabnya dan kondisi dijalan dan kemudian menyalip secara aman.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H