Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi Negeri

13 April 2015   22:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sini kuceritakan padamu satu negeri

Negeri indah di katulistiwa

Pulau membentang luas di lautan dalam

Dengan lahan subur untuk segala tanaman

------------------------------------------------------------------

Potensi negeri  tersohor luas sejak dulu

Portugis rela berbulan melaut

Demi mencapai tanah maluku

Belanda rela berlayar jauh

Demi mencapai bandar Jakarta

------------------------------------------------------------------

Tapi bagaimana kini nasib negeri  ?

Meski hutang menumpuk jadi beban

Hutang baru terus diambil

Meski rakyat sudah sengsara

Beban hidup terus bertambah

Meski anak bangsa sudah meratap

Pemerintah tetap tak peduli

------------------------------------------------------------------

Disana nenek tua diadili dengan kasus lama

Hanya karena mencuri kayu demi sesuap nasi

Tapi disini koruptor bisa mainkan hukum

Karena semua aparat hukum sudah dibeli

Disana keluarga bunuh diri tak kuat lagi menanggung hidup

Disini pejabat sibuk memikirkan pajak baru yang akan dikenakan

------------------------------------------------------------------

Wahai petinggi negeri sadarkan dirimu

Beratnya beban yang jadi tanggung jawabmu ?

Kelak setiap rakyat akan menagih janjimu

baik di dunia ataupun di akhirat

Dan Tuhan pun akan pertanyakan

Alasan dirimu berani mengemban jabatan

------------------------------------------------------------------

Jika kau tahu resiko yg bakal kau tanggung

Tak akan kau lirik jabatan yg ditawarkan

Meskipun akan dibayar setinggi langit

Tak akan berani kau maju untuk dipilih

Meskipun jutaan orang yang mendukungmu

Tak akan nekat kau umbar janji

Karena nanti kamu kan akan dicecar dengan janjimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun