Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Presiden Lowbatt

21 Januari 2014   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang raja tampak galau

Maksud hati terbitkan hikayat

Agar munculkan simpati rakyat

Tapi cercaan yang dituai

Anggap raja tak peka bencana

------------------------------------------------------------

Sang raja tampak galau

Kunjungan ke pulau dewata

Titip temu dengan para kader

Cercaan yang pula di tuai

Anggap raja tak peka musibah

------------------------------------------------------------

Sang raja tampak galau

Tahun ini kuasa berakhir

Tongkat komando mesti dilepas

Protokol tak lagi berlaku

Perintah tak lagi berarti

Keluhan tak lagi ditanggapi

Lagu ciptaan tak lagi dinyanyikan

Buku hanya jadi hiasan rak berdebu

------------------------------------------------------------

Sang raja tampak galau

Sang ratu makin sensitif

Hentakan dan amarah sering muncul

Curhat dan keluhan sering diungkap

Padahal rakyat yang selayaknya marah

Padahal rakyat yang selayaknya mengeluh

Karena paduka jadi raja ragu

Selalu tunggu angin berhembus

Baru maju jadi pahlawan

Selalu tunggu harga gas melambung

Baru maju jadi pembela

------------------------------------------------------------

Ibu kota negeri terendam air selutut

Kota Manado terhempas banjir bandang

Penduduk Sinabung tercerai erupsi

Tapi sang raja berkata tenang

Seakan tak ada musibah yang datang

Cukuplah telepon sang adipati

Untuk memastikan kondisi bencana

Meski jawaban sang adipati bisa ditebak

Semua baik-baik saja

Semua tertib dan rapi

Seindah foto di instagram sang ratu

------------------------------------------------------------

Kami tahu kuasamu akan berakhir

Kami tahu perintahmu kian tak laku

Kami tahu instruksimu hanya wacana

Kami tahu petunjukmu banyak salah arah

Kami tahu sang ratu suka mengaturmu

Kamu tahu dan kami tahu

Tapi bertindaklah agar ada sedikit karyamu di toreh

Dan agar kamu tak dianggap bagai

Raja yang baterenya mau habis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun