Mohon tunggu...
Shakuntala Subha
Shakuntala Subha Mohon Tunggu... -

Aku menerima apa adanya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Meski Sederhana, Jokowi Adalah Pemimpin Tegas dan Berani

18 Maret 2015   10:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 6539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi bisa menjadi contoh, bagaimana sosok pemimpin yang tegas, berani dan konsisten meski Jokowi dari orang yang terlihat sederhana. Kita bisa lihat track record ketegasan Jokowi selama dia memimpin dari Gubernur sampai menjadi Presiden.

Di antaranya saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kasus dugaan korupsi dalam pembelian bis Transjakarta, begitu ketahuan bis yang dibeli oleh Dinas Perhubungan bermasalah, langsung Kepala Dinas diberhentikan oleh Jokowi.  Selajutnya, kebijakan lelang jabatan untuk memilih pejabat birokrasi juga menjadi contoh yang tepat bagi konsistensi kebijakan sekaligus keberanian melakukan inovasi memberantas korupsi. Ketika menggulirkan lelang jabatan, mulai dari lelang Lurah, sudah muncul banyak resistensi dari birokrasi.

Sedangkan saat terpilih menjadi presiden, Jokowi telah menunjukkan ketegasannya dalam memimpin sebagai kepala negara. Di antaranya, Jokowi dengan tegas membatalkan penetapan Budi Gunawan sebagai kapolri karena diduga melakukan korupsi. Ditambah lagi, memberhentikan sementara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad karena diduga terlibat kriminal dan kini menjalani proses hukum.

Selain itu, Presiden Jokowi tanpa mencla-mencle menetapkan dan menurunkan harga BBM karena berbagai alasan dan pertimbangan demi kepentingan bangsa Indonesia. Ditambah lagi, yang terbaru Presiden Jokowi dengan sangat tegas memutuskan eksekusi mati terhadap dua warga negara Australia, yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin kelompok penyelundup narkoba asal Australia yang dijuluki ‘Bali Nine”, yang kini menunggu eksekusi mati di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Soal kemandirian dan keberanian mengambil keputusan juga tidak harus direpresentasikan oleh pemimpin yang gemar pidato dan bicara soal kemandirian. Apa yang dilakukan oleh Jokowi dari berbagai kebijakannya di atas bisa menunjukkan bagaimana soal independensi ditunjukkan, komitmen dan konsistensi dalam gaya kepemimpinannya yang tegas.

Dalam sistem politik yang demokratis, pemimpin yang tegas dan berani tidak identik dengan militer. Latar belakang militer tidak otomatis lebih berani, lebih tegas atau lebih nasionalis. Pemimpin kuat juga tidak  sama dengan pemimpin yang membuat kebijakan dan menerobos aturan. Dalam demokrasi di mana hukum dikedepankan, sikap tegas, berani dan konsisten justru bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang lembut dan santun seperti Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun