Â
Bicara Dengan Kepercayaan diri
Judul          : Bicara Itu Ada Seninya
Penulis        : Oh Su Hyang
Penerbit       : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Kelompok Gramedia, Jakarta
Tahun Terbit    : 2018
Ukuran Buku   : 14 x 20 cm
Halaman       : xii+238 Halaman
  Bicara Itu Ada Seninya adalah sebuah buku yang sangat menarik dan penuh wawasan, ditulis oleh Oh Su Hyang. Buku ini mengangkat topik mengenai keterampilan berbicara sebagai seni, yang bukan hanya mencakup kemampuan teknis berbicara, tetapi juga cara kita menyampaikan pesan dengan cara yang tepat, penuh empati, dan dapat memengaruhi audiens. Penulis menekankan bahwa berbicara itu jauh lebih dari sekadar mengucapkan kata-kata, melainkan sebuah proses komunikasi yang membutuhkan pemahaman mendalam, baik tentang audiens maupun tujuan yang ingin dicapai.
  Buku ini bertujuan untuk membantu pembaca menjadi komunikator yang lebih efektif dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara pribadi maupun professional
  Tema utama dari buku ini adalah bagaimana berbicara dengan tujuan yang lebih tinggi dan dengan seni yang penuh kesadaran. Penulis percaya bahwa berbicara bukan hanya soal memilih kata-kata yang tepat, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami dan diterima dengan baik oleh audiens. Ia mengajak pembaca untuk berpikir bahwa setiap komunikasi adalah kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih baik, memberikan informasi, atau bahkan memotivasi orang lain.
  Penulis menekankan bahwa berbicara itu memiliki banyak dimensi. Selain teknik berbicara, kita juga perlu memperhatikan elemen-elemen lain seperti etika, pilihan kata yang bijak, dan bagaimana kita menggunakan bahasa tubuh. Dalam konteks ini, buku ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa berbicara yang baik memerlukan perhatian terhadap audiens, serta kemampuan untuk berbicara dengan penuh empati dan tujuan yang jelas.
  Buku ini disusun dengan cara yang mudah diikuti dan menarik, sehingga cocok bagi pembaca dari berbagai kalangan, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Gaya penulisan sangat mudah dipahami, dengan bahasa yang tidak terlalu teknis, tetapi tetap menyampaikan informasi secara padat dan jelas. Penulis menghindari bahasa yang berbelit-belit, sehingga setiap bab terasa ringan dan tidak membosankan, meskipun topik yang dibahas cukup dalam.
  Salah satu kekuatan buku ini adalah kemampuannya untuk menyederhanakan konsep-konsep komunikasi yang kompleks. Penulis menggunakan berbagai contoh kehidupan sehari-hari yang dapat langsung dipahami oleh pembaca. Misalnya, dalam menjelaskan pentingnya memilih kata-kata yang tepat, Penulis memberikan contoh komunikasi yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti percakapan di tempat kerja atau saat berbicara dengan teman-teman.
  Buku ini juga berisi latihan-latihan yang mengajak pembaca untuk merefleksikan dan mempraktikkan konsep yang baru saja dipelajari. Setiap bab tidak hanya berisi teori, tetapi juga memberikan cara-cara praktis untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Ini memungkinkan pembaca untuk langsung menerapkan apa yang telah dipelajari dalam konteks nyata, yang tentu saja sangat berguna dalam proses pembelajaran.
  Salah satu kekuatan utama buku ini adalah pendekatannya yang menyeluruh. Penulis tidak hanya membahas cara berbicara dengan teknik yang benar, tetapi juga mengajak pembaca untuk memahami aspek-aspek yang lebih dalam dari komunikasi, seperti empati, etika, dan pengaruh komunikasi non-verbal. Dalam buku ini, berbicara bukan hanya soal mengucapkan kata-kata, tetapi juga bagaimana kita bisa mempengaruhi perasaan audiens dan mempererat hubungan antarindividu.
  Buku ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga memberikan latihan-latihan praktis yang membantu pembaca meningkatkan keterampilan berbicara. Setiap bab dilengkapi dengan latihan yang bertujuan untuk mengasah keterampilan berbicara pembaca. Dengan adanya latihan ini, pembaca tidak hanya memahami teori komunikasi, tetapi juga bisa langsung mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
  Penulis menggabungkan berbagai kutipan dari tokoh terkenal dalam bidang komunikasi, seperti Aristoteles dan Dale Carnegie, serta menggunakan contoh-contoh yang sangat relevan dengan situasi komunikasi saat ini. Ini memberikan pembaca pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya berbicara dengan tujuan yang jelas dan bagaimana komunikasi dapat mengubah hasil dari sebuah interaksi.
  Namun, meskipun buku ini sangat bermanfaat, ada beberapa kekurangan yang perlu dicatat. Untuk pembaca yang sudah berpengalaman dalam dunia komunikasi, beberapa materi dalam buku ini mungkin terasa terlalu mendasar dan kurang menantang. Konsep dasar seperti pemilihan kata-kata atau pengaturan intonasi mungkin sudah tidak asing lagi bagi mereka yang sering berbicara di depan umum.
  Selain itu, meskipun penulis memberikan contoh-contoh yang berguna, terkadang contoh-contohnya terasa terlalu umum dan bisa lebih bervariasi. Misalnya, ketika menjelaskan tentang komunikasi dalam situasi yang penuh tekanan atau saat berbicara di depan audiens yang sangat beragam, contoh-contoh yang lebih kompleks akan membuat buku ini lebih menarik bagi pembaca yang sudah berpengalaman.
  Secara keseluruhan, Bicara Itu Ada Seninya adalah buku yang sangat bermanfaat untuk siapa saja yang ingin meningkatkan keterampilan berbicara mereka. Baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi, buku ini menawarkan banyak wawasan yang akan membantu pembaca berbicara dengan lebih percaya diri, lebih efektif, dan lebih penuh empati. Meskipun ada beberapa bagian yang terasa terlalu dasar untuk pembaca berpengalaman, buku ini tetap memberikan banyak nilai tambah, terutama bagi mereka yang ingin mempelajari lebih dalam tentang seni berbicara dan bagaimana komunikasi yang efektif dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Shaktia Arjuna Surya Putra
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H