TRAGEDI memilukan yang terjadi pasca pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya dalam lanjutan kompetisi BRI liga 1-2022/2023 yang di gelar di stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, 1 Oktober 2022 menjadi sejarah kelam perjalanan sepakbola Nasional.
Peristiwa diluar dugaan tersebut telah merenggut 131 orang penonton (pendukung Arema FC) meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Tidak hanya menjadi perhatian dalam negeri, tapi tragedi ini menjadi sorotan dunia. Ucapan duka cita dan respek terus berdatangan, tidak hanya datang dari FIFA (badan sepakbola dunia), tapi juga mengalir dari para pemain sepakbola top dunia, klub sepakbola ternama dan para pimpinan dunia untuk memberikan dukungan moril kepada Indonesia, bahkan, kompetisi dibawah naungan FIFA, termasuk UEFA (badan sepakbola eropa) menggelar upacara seremony "minute of silent" untuk mengenang tragedi di stadion Kanjuruhan disetiap pertandingan sepakbola di Eropa.
Untuk mengusut tuntas tragedi kerusuhan Kanjuruhan ini, menurut penulis, sebaiknya semua pihak bisa menahan diri dan tidak berspekulasi serta menyerahkan sepenuhnya kepada tim pencari fakta yang dibentuk pemerintah, yakni TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) yang diketuai Menkopolkam, Mahfud MD dan kita tunggu hasilnya.
Namun ditengah dera ini, khsususnya PSSI dan jajarannya jangan 'down' alias patah semangat untuk terus berjuang bersama masyarakat Indonesia dan dengan dukungan Pemerintah untuk mengantarkan Timnas menuju gerbang  Piala Asia dan Piala Dunia 2023.
Ditengah kondisi memilukan ini, para pemain Timnas U-17, pelatih dan ofisial kini tengah berjuang menjalani kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Timnas U-17 sendiri berada di grup B bersama Uni Emirat Arab (UEA), Malaysia, Guam dan Palestina dan Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah kualifikasi Piala Asia Grup B.Â
Sejauh ini Timnas yang dinahkodai coach Bima Sakti berhasil tampil impresif di dua laga, yakni menang 14-0 atas Timnas U-17 Guam (3/10/2022) dan menundukkan Timnas U-17 UEA dengan skor 3-2 (5/10/2022) dan sementara memimpin klasemen di grup B.
Sementara, dua sisa pertandingan yang akan dilakoni Timnas, yakni versus Timnas U-17 Palestina (7/10/2022) dan Timnas U-17 Malaysia (10/10/2022) diyakini mampu memetik hasil maksimal dan berpeluang besar lolos ke putaran final Piala Asia U-17/2023.
Sebelumnya, Timnas Senior dan Timnas U-20 melalui tangan dingin sang pelatih fenomenal Shin Tae Yong (STY) berhasil merebut tiket ke putaran Piala Asia.
Penulis, merasa optimis Timnas U-17 akan mampu mengunci satu tiket ke putaran final Piala Asia dari grup B dan jika itu terwujud, maka ini sebuah prestasi luar biasa PSSI dalam membangun sepakbola Nasional, karena berhasil tampil di putaran final Piala Asia disejumlah kelompok (Timnas U-17, Timnas U-20 dan Senior minus U-23), bahkan dipastikan tampil di Piala Dunia U-20/2023 yang akan digelar di Indonesia.
Dalam kondisi seperti ini, para pemain Timnas U-17, Timnas U-20 dan Timnas Senior, para pelatih dan offisial  serta para pengurus PSSI jangan pernah kendur (patah semangat) berjuang di tengah lapangan untuk membawa Timnas Garuda terbang tinggi di benua Asia dan dunia pasca tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Saya pribadi akan terus memberikan dukungan penuh dan doa kepada pemain dan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan itu, meski tidak bisa menyaksikan langsung di setiap lagamu di dalam stadion.
Semoga keputusan TGIPF nantinnya bisa diterima semua pihak dan peristiwa Kanjuruhan akan menjadi pijakan dasar dalam melakukan evaluasi dan penyempurnaan manajemen sepakbola Nasional menuju pentas sepakbola dunia.
Satu hal yang perlu seiya sekata adalah semoga saja FIFA tidak memberikan sanksi berat kepada Indonesia, sehingga Timnas yang telah mengantongi tiket ke putaran final Piala Asia tidak dibatalkan keikutsertaannya dan status tuan rumah Piala Dunia U-20/2023 tidak dicabut dan tetap digelar di Indonesia.
Dan akhirnya, secara personal mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya 131 orang penonton (pendukung Arema FC) yang hadir di Stadion Kanjuruhan, Malang, semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkannya selalu tabah menghadapi cobaan ini, dan doa terbaik juga ditujukan kepada pengurus, pemain dan ofisial Arema FC, Aremania semoga mampu melewati ujian ini dan bisa kembali tampil di kompetisi sepakbola Nasional. Aamiin. (*Muhammad Aris/pendukung Timnas asal Kabupaten Batang Hari, Jambi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H