Mohon tunggu...
shakila oktarini
shakila oktarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan seorang mahasiswa prodi administrasi publik dari Universitas Negeri Yogyakarta. saya memiliki ketertarikan dengan kebijakan publik, isu isu politik, dan sosial-budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung Bayam, Menyuarakan Keadilan dan Harapan yang Belum Terselesaikan

22 April 2024   02:22 Diperbarui: 22 April 2024   02:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik yang terjadi di antara warga kampung bayam dengan Pemprov DKI Jakarta kembali menjadi sorotan publik . pasalnya, permasalahan yang terjadi di kampung bayam hingga saat ini belum terselesaikan. Kampung bayam adalah sebuah kampung yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kini wilayahnya telah dialihfungsikan menjadi Jakarta Internasional Stadium atau JIS.

Pada tahun 2019, atas intruksi Gubernur Anies Baswedan, kampung dibongkar untuk pembangunan JIS. Saat proyek dimulai, masyarakat kampung bayam direlokasikan ke sejumlah lokasi, termasuk ke rusun naggrak. Namun, banyak juga warga yang memilih untuk tetap tinggal di Kawasan tersebut dan mendirikan tenda darurat disekitar proyek pembangunan.

Pemrov DKI Jakarta berjanji akan menggantikan hunian warga ke rumah susun kampung bayam (KSB) yang akan dibangun di jalan Sunter Permai, Papanggo,Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pada 12 Oktober 2022, perumahan kampung susun bayam (KSB) diresmikan oleh Anies Baswedan. beberapa hari sebelum ia mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta Kampung ini dibangun di atas lahan seluas 17.354 meter persegi, dimana 138 unit terdiri dari tiga tower dan tower terdiri dari empat lantai.

pada November 2022, warga dijanjikan bisa pindah ke rumah susun. Namun, janji tersebut tidak terealisasi karena terkendala masalah perizinan, kepengurusan, kepegawaian, dan alih kelola.

Setelah masa jabatan Anies berakhir, urusan KSB diserahkan kepada pemerintahan baru yang dipimpin oleh Gubernur Heru Budi. Bertentangan  dengan persetujuan Anies, Heru Budi menawarkan warga untuk dipindahkan ke Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara. Namun, tawaran tersebut ditolak karena masih ingin tinggal di Rusun KSB yang tak jauh dari JIS.

“Ya, engga (tidak setuju). Orang rusun kami kan sudah jadi, KSB. Sudah gitu, nomor unit dan SK sudah dapat. Ini sudah siap hunilah istilahnya," kata Sahilah,

Menurutnya, warga tidak mau tinggal di Rusun Nagrak karena anak- anak mereka bersekolah tidak jauh dari JIS.  Mereka tahu betul bahwa mereka sudah mempunyai unit di KSB yang bisa mereka tempati. 

Warga tak kunjung tempati hunian

Seiring berjalannya waktu, warga ternyata belum bisa menempati hunian. menurut warga dari urban poor consortium, warga dijanjikan kunci rumahnya pada 20 November 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun