Energi merupakan fondasi bagi kemajuan peradaban manusia. Ia diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mendukung kegiatan ekonomi, memperkuat pendidikan, dan menjaga kesehatan masyarakat. Akses terhadap energi bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi hak asasi manusia yang diakui secara internasional.
Pada tahun 2015, para pemimpin dunia menyepakati Target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang mencakup tujuan memastikan akses terhadap energi yang bersih, terjangkau, dan andal bagi semua orang. Namun, hingga kini sekitar satu miliar individu masih hidup tanpa listrik, sementara lebih dari tiga miliar orang belum memiliki akses ke teknologi memasak yang bersih.
Pentingnya Energi Ramah Lingkungan
Energi ramah lingkungan memainkan peran penting dalam menciptakan sistem energi yang berkelanjutan dan adil. Dengan mengutamakan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, air, dan biomassa, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menjadi penyebab utama perubahan iklim dan polusi global. Selain itu, sistem energi yang inklusif berupaya memberikan akses yang adil kepada kelompok masyarakat yang selama ini terabaikan.
Keunggulan Energi Terbarukan
Energi terbarukan berasal dari sumber daya alam yang melimpah dan dapat diperbaharui secara alami. Teknologi seperti panel surya, turbin angin, dan pembangkit listrik tenaga air menawarkan solusi yang ekonomis untuk mendistribusikan energi ke wilayah-wilayah terpencil. Sistem off-grid dan mini-grid berbasis energi terbarukan memungkinkan masyarakat yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik utama untuk segera mendapatkan akses energi. Beralih ke energi terbarukan juga merupakan langkah krusial dalam melindungi lingkungan. Penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara, berkontribusi pada krisis iklim dan membahayakan stabilitas ekosistem serta kesehatan manusia.
Pentingnya Inklusivitas dalam Akses Energi
Tantangan distribusi energi yang tidak merata masih menjadi masalah global. Sebagian besar individu yang tidak memiliki akses energi berada di negara-negara berkembang dan daerah terpencil yang jauh dari jaringan listrik. Ketidakmerataan ini memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi. Energi yang inklusif mampu mengubah kehidupan masyarakat secara signifikan. Misalnya, akses ke energi bersih dapat meningkatkan kesehatan dengan mengurangi polusi dalam rumah tangga dari penggunaan bahan bakar tradisional. Dalam bidang pendidikan, listrik membantu anak-anak belajar lebih lama pada malam hari. Di sektor ekonomi, energi yang terjangkau membuka peluang usaha baru dan meningkatkan produktivitas.
Tantangan Akses Energi Bersih untuk Memasak
Sekitar 30% populasi dunia masih bergantung pada bahan bakar tradisional seperti kayu bakar dan arang untuk memasak, yang mengakibatkan risiko kesehatan serius, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang sering terpapar asap berbahaya. Meskipun telah ada kemajuan dalam menyediakan teknologi memasak yang bersih, target untuk mencapai akses energi bersih untuk semua pada tahun 2030 masih terancam jauh dari kenyataan.
Solusi untuk Masa Depan