Mohon tunggu...
ShahrilDK
ShahrilDK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Shahril merupakan mahasiswa baru Universitas Airlangga yang yang tertarik akan konten-konten penulisan seperti artikel populer dan artikel ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Opini: Ilmu dan adab dua fundamental yang setara

6 Januari 2025   06:30 Diperbarui: 6 Januari 2025   06:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin Anda sering menemukan bahwa adab menjadi dasar penilaian seseorang. Ilmu yang dimiliki seseorang akan lebih dihargai jika ia memiliki perilaku yang baik, dengan kata lain, adab merupakan ilmu yang digunakan dengan cara yang benar dan bermanfaat.

Mendahulukan adab di atas ilmu maupun sebaliknya, berisiko menciptakan ketidakseimbangan dalam cara kita memahami keduanya, ketika adab terlalu ditekankan tanpa pemahaman ilmu, maka akan berpotensi menjadi masyarakat yang pasif mengikuti aturan yang berlaku. Namun, jika ilmu diagungkan tanpa memperhatikan adab, masyarakat akan semena-mena terhadap sekitarnya, mereka akan bersifat egois dan merusak, bahkan memandang rendah orang lain yang tidak setara dengan dirinya. Fenomena ini seringkali terjadi dalam masyarakat kita entah itu di ranah ruang publik maupun di ranah tertutup.  

Ilmu merupakan hal yang sangat penting. Dengan ilmu, kita bisa menaklukkan dunia, dan dengan ilmu, kita juga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah. Tetapi, kita bukan manusia yang sebabisa dan serbatahu, kita tidak cukup kuat untuk hidup sendiri di dunia ini. Begitu juga dengan ilmu dan adab, keduanya tidak cukup untuk berdiri sendiri-sendiri.

Adab adalah bagian dari ilmu yang saling melengkapi satu sama lain. Keduanya membentuk individu dan masyarakat menjadi ideal yang menyeimbangkan antara daya intelektual dan moral manusia. Perspektif adab diatas ilmu sudah seharusnya dihilangkan dari pikiran masyarakat. Daripada membandingkan mana yang didahulukan, mungkin sebaiknya fokus mengintegrasikan adab dan ilmu dalam setiap aspek kehidupan.  

Mengintegrasikan antara adab dan ilmu dalam kehidupan sehari-hari adalah kunci dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan yang semakin hari semakin luntur nilai-nilai kemanusiaannya. Hanya dengan memahami hakikat ilmu dan adab ini, diharapkan tercipta kehidupan yang lebih baik dan tidak memandang mana yang didahulukan antara adab dan ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun