Kurikulum 2013 sendiri mempunyai ciri khas yang pertama lebih mengarahkan pada wawasan atau pengetahuan dari siswa, lalu kemudian pada keahlian atau bakat yang dimiliki siswa, dan pada tingkah laku siswa itu sendiri, yang mana dalam proses pelaksanaan pada kurikulum 2013 itu sendiri lebih condong terhadap kaitannya pada kehidupan sehari-hari yang sering dialami oleh siswa itu sendiri,baik itu pengalaman kehidupan sehari-hari dirumah, disekolah dilingkungan teman bermainnya, dan sebagainya.Â
Dan juga disini pada masing-masing bidang studi yang ada dari matematika, IPS, PPKn, IPA, dan yang lain itu seperti digabungkan dan disangkut pautkan pada satu bidang studi yaitu Tematik, yang mana pada kenyataanya pelajaran tematik tersebut langsung mengambil contoh secara nyata sesuai realita yang dialami di kehidupan masing-masing siswa, sehingga disini dapat menumbuhkan jati diri siswa dan juga menjadikan siswa lebih berkarakter.
Peran kurikulum 2013 pada Abad 21 ini dapat memberikan dampak yang cukup baik, karena dalam kurikulum ini juga siswa dapat menembangkan beberapa keterampilan berpikir kritis, analitis, serta mampu memecahkan masalah. Sebagaimana Menurut Ali Modofir, Kurikulum 2013 menggunakan konsep scientific(ilmiah) dengan ciri-ciri : Pertama, materi pembelajaran berbasis pada fakta serta fenomena yang dapat dijelaskan secara logis atau penalaran tertentu; bukan terbatas pada kira-kira, khayalan, lagenda, atau dongeng semata. Kedua, penjelasan guru dan respon siswa dan interaktif guru terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau penalaran menyimpang dari alur berpikir logis.Â
Ketiga, mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis dalam mengidentifikasikan, memahami, memecahkan masalah dan mengaplikasikan teori pembelajaran. Keempat, mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan dan kesamaan serta tautan satu sama lain. Kelima, mendorong dan menginspirasikan siswa mampu memahami dan menerapkan serta mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Keenam, berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Ketujuh, tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Kedelapan, proses pembelajaran menyatukan tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kesembilan, kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Pada kurikulum 2013 identik dengan pembelajaran abad 21, dimana semua orang dituntut untuk melek pada teknologi digital. Pada pembelajaran abad 21 ini ilmu pengetahuan dan teknologi berdampingan sehingga pembelajaran berpusat pada siswa dan siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang diberikan guru. Tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berpikirnya.Â
Guru bukan satu-satunya sumber belajar siswa, dengan pemanfaatan teknologi ini guru dapat mengarahkan siswa menggunakan teknologi untuk mencari sumber belajar lain. Selain itu siswa juga dijadikan sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif dapat mengembangkan potensi dan minat yang dimilikinya. Â Pembelajaran abad 21 ini mengajarkan siswa berkolaborasi baik dengan temannya maupun dengan orang lain sehingga mereka dapat saling menghargai dan menyesuaikan diri dengan tepat. Materi pembelajaran pun dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sehingga memberikan dampak yang berarti terhadap kehidupan di sekolah. Selain itu melibatkan kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran dapat membantu menyiapkan siswa dalam berkontribusi di masyarakat. Â
Berbeda dengan pembelajaran abad 21, pembelajaran konvensional merupakan strategi pembelajaran tradisional atau biasa disebut strategi ceramah. Pembelajaran konvensional ini berpusat pada guru sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses belajar, strategi ceramah ini banyak digunakan oleh guru karena pelaksanaanya yang mudah. Pada proses pembelajaran siswa hanya menerima dan mengikuti arahan dari guru, sumber yang digunakan pun hanya satu yaitu guru, akibatnya pemahaman siswa terhadap materi belajar rendah dan juga siswa akan mudah merasa jenuh dan bosan ketika proses belajar sedang berlangsung.
 Kurikulum Pendidikan di Indonesia kini memakai kurikulum 2013 dari asal mula memakai kurikulm 2006. Alasan perubahan kurikulum ini karena terdapat sejumlah faktor yang dipandang mendorong perubahan kurikulum yaitu bebasnya sejumlah faktor yang dipandang mendorong perubahan kurikulum yaitu bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan pertumbuhan yang sangat pesat dari penduduk dunia. Kurikulum 2013 ini telah memberikan dampak baik bagi pendidikan, yakni siswa dapat menembangkan beberapa keterampilan berpikir kritis, analitis, serta mampu memecahkan masalah. Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan di abad 21 dimana semua orang tidak boleh buta terhadap tekhnologi dan siswa tidak mendapatkan pembelajaran atau infomrasi dari guru saja.
Referensi:Â
Andriani, W. 2018. Pentingnya Perkembangan Kurikulum dan Permasalahannya. Program Studi Magister Pendidikan IPS. Pascasarjana: Universitas Lambung Mangkurat.Â
Andrian, Y., & Rusman, R. (2019). Implementasi pembelajaran abad 21 dalam kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 12(1), 14-23.