Oleh : Shahib Anshari Muhajir (Presiden Mahasiswa SSG Yogyakarta)
(Para aktor elit politik harus bertaubat, keluar dari perangkap Politik non substansial menuju politik nilai, penuh ide gagasan, dan ketauladanan)
Pemilu 2019 sudah di depan mata, tetapi kedua paslon capres belum juga mengeluarkan gagasan yang akan mereka jalankan ketika terpilih nanti.
Masa kampanye yang seharusnya dimanfaatkan untuk mencerdaskan masyarakat, menjual produk gagasan serta memberikan harapan bagi segenap rakyat indonesia, justru sekarang terperangkap kepada lubang politik non substansial. Para elite politik lebih tertarik menghabiskan energynya untuk saling ejek mengejek; cebong, kampret, sontolyo, Boyolali dll. justru itu yang keluar dari mulut mulut mereka, hanya cetusan kekerdilan pola pikir yang di berikan kepada masyarakat.
Mereka lupa, substansi mereka berdiri di panggung politik untuk menjadi perwajahan masa depan masyarakat Indonesia. Mereka lupa bahwa pundak mereka terakumulasi harapan berjuta manusia; buruh, petani, nelayan dll. Yang mereka menunggu sebuah ide gagasan perbaikan, yang menyejukan lagi meberikan ketauladanan.
Bagi penulis hari ini panggung politik yang dihuni oleh para elitis sudah gagal untuk memberikan ketauladanan, tak ada niatan mereka untuk memberikan hal pokok, memberikan nyala harapan dalam masa kampanye, lagi lagi terjebak pada aspek politik non substansial yang cenderung merusak kesejukan dan persatuan. Kalou seperti ini terus mau dibawa kemana masa depan bangsa warisan perjuangan para founding father kita.
Maka dari itu, penulis mengajak untuk bertaubat kepada seluruh elitis negara, berpindah haluan, dari politik non substansial kembali kepada politik nilai, politik yang penuh ide, gagasan serta ketauladanan. Berikan pencerdasan serta tawarkan produk gagasan terbaik.
Yogyakarta, 20 November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H