Mohon tunggu...
Shahia AlsyaMezofanti
Shahia AlsyaMezofanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nanomaterial Dalam Bidang Medis

14 Mei 2023   22:08 Diperbarui: 14 Mei 2023   22:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nanomaterial Dalam Bidang Medis

Shahia Alsya Mezofanti

Teknologi nano sekarang sedang pada masa pertumbuhan dan tidak bisa diprediksi hasilnya di masa depan yang akan datang. Nanoteknologi didefinisikan oleh Norio Taniguchi pada tahun 1974 dimana nanoteknologi terdiri terutama dari pemrosesan bahan-bahan dalam pemisahan, persatuan, dan pencacatan bentuk oleh sebiji atom atau sebiji molekul. Nanoteknologi adalah perluasan ilmu sains yang ada ke skala nano. Semakin kecil suatu benda, semakin besar antara luas permukaan dengan volume. Nanomaterial adalah material yang memiliki struktur berdimensi sangat kecil yakni berkisar antara 1-100 nm. Satu nanometer (nm) sama dengan satu per milyar kali-nya 1 meter (1nm= 10-9m). Pengembangan nanomaterial telah merevolusi dalam bidang medis, membuka kemungkinan baru untuk pengiriman obat yang ditargetkan, diagnostik inovatif, dan pencitraan medis yang canggih.

Salah satu pengembangan nanomaterials ada pada bidang medis dimana diciptakan mesin nano yang disuntikan ke dalam tubuh yang bertujuan untuk memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang rusak. Contohnya pada penderita penyakit hipertensi yang biasanya perlu mengonsumsi obat sekarang tidak perlu dilakukan, hanya perlu menggunakan mesin nano disemprot ke bagian tubuh terntentu.

Namun, kekhawatiran telah dikemukakan tentang potensi risiko bahan nano, terutama ketika digunakan dalam aplikasi medis, beberapa orang khawatir bahwa ukuran nanomaterial yang kecil dapat menyulitkan untuk memprediksi dan mengontrol perilakunya di dalam tubuh, yang menyebabkan efek samping yang tidak terduga atau hasil kesehatan yang merugikan. Yang lain takut bahwa kontak terlalu lama dengan bahan nano tertentu dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti kanker atau ketidakseimbangan hormon. Terlepas dari kekhawatiran ini, banyak peneliti dan profesional perawatan kesehatan percaya bahwa manfaat bahan nano dalam pengobatan jauh lebih besar risikonya dan pedoman keselamatan yang ketat dapat memastikan bahwa bahan nano digunakan dengan aman dan efektif dalam aplikasi medis.

Terlepas dari potensi risiko yang terkait dengan nanomaterial, teknologi nano memiliki banyak hal untuk ditawarkan dalam bidang medis. Salah satu manfaat utama penggunaan nanomaterial adalah bahwa bahan tersebut dapat dirancang untuk menargetkan sel atau jaringan tertentu di dalam tubuh, memungkinkan penghantaran obat yang lebih efektif dan tepat. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan dosis dan efek samping yang lebih sedikit, meningkatkan hasil pasien dan kualitas hidup.

Dengan demikian, penting bagi komunitas medis untuk terus mendukung dan mendorong pengembangan dan penggunaan nanomaterial dalam penelitian dan aplikasi medis. Dengan itu dapat dikembangkannya perawatan baru dan inovatif untuk berbagai kondisi medis, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun