Terkait hal tersebut, AIESEC in USU menerapkan karakteristik utama budaya organisasi dengan berorientasi pada hasil sekaligus pada tim, sebab AIESEC senantiasa mengusahakan kualitas dan hasil kerja, tetapi juga saling menjaga dan memelihara agar para AIESECers tidak merasa jenuh dan lelah. Oleh karena itu, di setiap proyek AIESEC terdapat supervisor yang bertugas sebagai pengawas jalannya proyek, serta memberikan saran, umpan balik, dan lainnya. Lebih dari itu, AIESEC memeikiki program kerja bulanan yang disebut "Sugarcubes", yaitu berupa bentuk pemberian apresiasi untuk sesama anggota tim atas kerja kerasnya dengan tujuan agar para anggota dapat termotivasi dalam mengingkatkan kinerja mereka.
Berdasarkan informasi di atas, dapat diketahui budaya organisasi yang ada di organisasi AIESEC in USU mencakup penggambaran budaya yang tampak melalui logo, bahasa, dan pakaian, serta budaya yang tidak tampak melalui nilai-nilai seperti "Manners Matter" dan "Lead by Example". Budaya organisasi ini juga memiliki karakteristik berorientasi pada hasil melalui kerjasama tim, dengan menekan pada kreativitas, inovasi, dan rasa tanggung jawab, tetapi juga memelihara kesejahteraan anggotanya. AIESEC in USU menerapkan budaya organisasi yang terbuka dan partisipatif, memungkinkan setiap anggota untuk menyampaikan pendapatnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran serta pengetahuan baru terkait bentuk dan jenis budaya organisasi yang diterapkan dalam organisasi AIESEC in USU, serta dapat membuka peluang baru bagi organisasi lainnya untuk dapat berkembang menjadi lebih baik dengan menerapkan budaya organisasi yang lebih baik juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H