Saat mengakses Program Kartu Prakerja masyarakat juga diberikan dengan akses luas untuk meningkatkan kompetensi diri dalam bidang tertentu, seperti public speaking, programming, memasak, menjahit, dan lain sebagainya. Sebagai penunjang media dalam mengakses pelatihan tersebut, terdapat berbagai pilihan platform digital juga untuk menyertai proses dan pelayanan Prakerja seperti Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy, Kemnaker, Pintaria, Pijar, Sekolah.mu, dan MauBelajarApa. Pelatihan yang ada dalam program kartu Prakerja dinilai tepat sasaran. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data dari databoks, bahwa jumlah peserta program pra kerja pada gelombang 1-10 telah mencapai 5,59 juta peserta di 34 provinsi. Meski hampir mencapai targetnya sebesar 5,59 juta orang, terdapat 310.212 orang yang dicabut kepesertaannya karena tidak kesesuain data dengan persyaratan.Â
Peran Keefektifan  Program  Kartu  Prakerja Dalam Memberdayakan Masyarakat Pasca PandemiÂ
Kebermanfaatan program Kartu Prakerja saat ini sangat dirasakan ketika terjadi pasca pandemi covid-19. Pasalnya, sebagian masyarakat ada yang terkena PHK dan yang memiliki pekerjaan di ruang terbuka harus dirumahkan diakibatkan kebijakan PPKM. Bagi negara berkembang, seperti Indonesia lebih membutuhkan program serupa untuk melindungi pekerja yang kehilangan pekerjaannya dan terbatas untuk pekerja informal, sehingga dapat berakibat pada kesejahteraan masyarakat. Namun, dengan berakhirnya pandemi ini program yang mulanya  ditujukan untuk pengembangan kompetensi kerja kini menjadi prioritas bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. Pengalokasian dana anggaran program kartu prakerja akibat adanya pandemi menjadi dua kali lipat sebesar 20 triliun untuk 5,6 juta pengguna program kartu prakerja. Namun dengan banyaknya pengeluaran dana tersebut, menimbulkan kontroversial di tengah berjalannya program tersebut.Â
Pelaksanaan program kartu prakerja, juga menimbulkan masalah karena terdapat pendapat yang menentang, seperti aliran dana yang dikucurkan setiap peserta jangan langsung ke platform tersebut, alangkah baiknya jika dana tersebut diberikan kepada penerima pelatihan kerja. Pendapat ini diberikan karena program kartu prakerja, bukanlah tindakan yang tepat apabila digunakan untuk peningkatan kompetensi sedangkan kebutuhan pangan tidak terpenuhi karena yang dibutuhkan oleh  masyarakat pada saat pandemi  adalah  bantuan yang cepat dan konkret. Kemudian permasalahan berikutnya, pelatihan online yang ditawarkan tidak memuaskan masyarakat, dimana pelatihan yang diberikan dapat diakses secara gratis dibandingkan harus berbayar. Tidak ada jaminan bila mengikuti pelatihan hingga selesai langsung mendapatkan tawaran pekerjaan. Â
Analisis Kartu Prakerja Dalam Memulihkan Kesejahteraan Sosial Dengan Strategi Pemberdayaan Masyarakat (The Responsive Strategy)Â
Kartu prakerja sebagai upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam memaksimalkan potensi diri dengan dibuat pelatihan online yang bersertifikat dan terdapat insentif. Program tersebut dapat dianalisis menggunakan strategi pemberdayaan masyarakat, yaitu responsive strategy. Melalui strategi tersebut pemerintah melihat masih memiliki permasalahan yang saat ini masih belum dapat teratasi secara maksimum. Hingga akhirnya menemukan solusi untuk dapat menanggapi kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat dimana tidak hanya ada peningkatan kompetensi melainkan mendapat uang sebagai jaminan mengikuti program tersebut. Dari sasaran yang pemerintah targetkan, yaitu angkatan kerja masih mencari kerja, buruh di PHK, dan kewirausahaan masih memerlukan peningkatan secara sistem pengelolaan usahanya. Dapat dikatakan terdapatnya insentif membantu peserta yang belum di tahap sejahterah dimana masih mementingkan kebutuhan pangannya daripada pelatihan tersebut, membuat pelaksanaan program tersebut menjadi seimbang.Â
Disisi lain pelaksanaan program kartu prakerja ini, sesuai dengan tujuan program pengembangan masyarakat, yaitu : mengentaskan kemiskinan kultural dan absolut di masyarakat, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih berkeadilan, mengembangkan kemandirian atau partisipasi masyarakat yang lemah dan tidak berdaya, melepaskan masyarakat dari keterbelakangan/ketertinggalan  (mendorong kemampuan adaptasi masyarakat terhadap perkembangan zaman), meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang kehidupan, dan meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat dalam mengelola sumber daya lokal. Dengan tujuan tersebut, diharapkan program kartu prakerja dapat meningkatkan kesejahteraan angkatan kerja sesuai dengan keinginannya dan dapat mengurangi angka pengangguran akibat bonus demografi di Indonesia.Â
KESIMPULANÂ
Upaya pemerintah dalam mengentaskan angka pengangguran dan memiliki sumber daya yang terampil dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat dapat diwujudkan melalui program kartu prakerja. Program kartu prakerja merupakan bantuan penyaluran pelatihan kerja untuk meningkatkan kompetensi kerja bagi angkatan kerja yang masih pencari ataupun yang terkena PHK serta pengembangan bagi kewirausahaan. Program yang diluncurkan pada 11 April 2020 memiliki tujuan dan manfaat yang memang dibutuhkan bagi masyarakat di negara berkembang apalagi diluncurkan pada saat pandemi. Walaupun terdapat pro dan kontra dengan pelaksanaan program tersebut, tidak dapat dipungkiri jika program ini mendapat respon positif di kalangan masyarakat. Setelah pasca pandemi, sangat diharapkan pemberdayaan masyarakat tersebut untuk memulihkan kesejahteraan sosial dapat digunakan dalam dunia kerja.Â
DAFTAR PUSTAKAÂ
Idris, Muhammad. 2020. "Kartu Pra Kerja, Janji Kampanye Jokowi yang Dikebut Demi Lawan Corona". https://money.kompas.com/read/2020/03/25/094904326/kartu-pra-kerja-janji-kampanye-jokowi-yang-dikebut-demi-lawan-corona?page=all. Diakses pada 25 Maret 2023.Â