Mohon tunggu...
SHAFIRRA FAJAR ARIEFANTI
SHAFIRRA FAJAR ARIEFANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga

Saya memiliki hobi menulis,membaca dan juga mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Virus Flu Singapura mematikan?

22 Mei 2024   10:11 Diperbarui: 30 Mei 2024   07:24 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kasus penyakit Flu Singapura sedang bertambah di Indonesia. Namun, ternyata penyakit ini bukan berasal dari Singapura.  Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, sampai dengan Maret 2024, sudah ada 5.461 kasus Flu Singapura. Beberapa kasus di antaranya terjadi di Banten ada 738 kasus, dan Depok 45 suspek dengan 10 pasien dirawat di rumah sakit. 

 Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K), Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, menyebutkan, bahwa Flu Singapura justru baru masuk ke Singapura pada tahun 2000 - 2006 dan masuk ke Indonesia pada 2009.Gejala dan akibat yang disebabkan oleh penyakit Flu Singapura ini memang tidak separah dan memakan banyak korban dibandingkan dengan Flu Babi dan juga Flu Burung. Namun, Flu ini mudah menular dan menyerang sistem kekebalan manusia terutama pada anak anak di rentang usia 5-10 tahun. Namun, penyakit ini lebih rentan menyerang anak di bawah usia 5 tahun.

Asal usul dari penyakit ini dinamakan Flu Singapura karena pernah menjadi wabah mematikan, tetapi kenyataannya penyakit ini tidak berasal dari negara Singapura. Dilansir dari laman National Library of Medicine, HFMD pertama kali dilaporkan di Selandia Baru dan Kanada pada 1957. Seiring berjalannya waktu wabah ini semakin menyebar dan meningkat setiap tahunnya. Hingga pada 1970 terjadi wabah besar yang menyebabkan persebaran meningkat hingga wabah terjadi di kawasan Asia-Pasifik. Pada 1990-an, wabah besar yang melibatkan lebih dari 10.000 kasus terjadi di wilayah China, Vietnam, Taiwan dan Singapura.

Flu Singapura ini sendiri atau yang biasa dikenal dengan nama Hand, Foot, and mouth disease (HFMD) merupakan penyakit virus yang disebabkan oleh beberapa jenis Virus Coxsackie, terutama virus Coxsackie A16. Penyakit ini biasanya bersifat ringan, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi serius. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, tinja, dan cairan lepuh yang muncul pada kulit. Penularan virus ini sangat umum di antara anak-anak yang bermain bersama di tempat bermain, sekolah, atau penitipan anak.

Gejala awal flu Singapura bisa muncul 3--6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Umumnya, penderita akan mengalami demam atau sakit tenggorokan, kemudian 1--2 hari setelahnya akan muncul sariawan, ruam, dan lepuh. Orang tua harus waspada, terutama jika pada anak timbul gejala gejala lain seperti berikut

  • Demam sangat tinggi (suhu lebih dari 39 C) dan berkepanjangan
  • Tanda tanda dehidrasi seperti mata menjadi lebih cekung
  • Sariawan
  • Malas Makan
  • Muntaha tau Diare hebat
  • Sesak nafas
  • Nyeri pada leher, lengan, dan kaki
  • Kejang kejang

Anak anak yang terkena Flu Singapura biasanya malas makan dan minum karena rasa nyeri di dalam mulut akibat sariawan. Oleh karena itu, perlu diwaspadai anak kekurangan cairan

(dehidrasi). Jika gejala diatas terjadi, disarankan anak segera dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk segera diinfus.  Penyakit Flu Singapura ini bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain. Biasanya perjalanan virus ini hanya berlangsung selama seminggu. Namun, pada kasus berat seperti infeksi Enterovirus, bisa disertai diare, sesak nafas, kejang, hingga kehilangan kesadaran.

Virus Enterovirus memang menginfeksi lebih berat dari Coxsackie. Beratnya infeksi juga menyebabkan sistem kekebalan tubuh turun drastis sehingga mudah ditunggangi infeksi lain, seperti radang paru bakteri, dan radang otak bakteri. Inilah mengapa Enterovirus dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, penderita harus segera dirawat di rumah sakit jika mengalami muntah, diare, dehidrasi, dan komplikasi. Penyakit lain yang disebabkan oleh infeksi Enterovirus diantaranya sebagai berikut :

  • Meningtis ( aseptic meningtis, meningtis serosa/ non bacterial)
  • Encephalitis (bulbar)
  • Myocarditis (Coxsackie Virus Carditis) atau Pericarditis

Supaya penyakit lain yang disebutkan diatas orang tua disarankan untuk memberikanperawatan mandiri kepada anak hingga kondisi anak membaik. Adapun beberapa perawatan secara mandiri yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihan flu singapura pada anak adalah sebagai berikut:

  • Memberikan minuman dingin untuk membantu meredakan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
  • Hindari memberikan makanan atau minuman yang memiliki rasa asam atau pedas.
  • Sajikan makanan yang bertekstur lunak untuk mempermudah anak dalam menelan.
  • Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
  • Pastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya.
  • Gunakan krim antigatal dan penyembuh ruam sesuai anjuran dokter agar ruam cepat mengering.
  • Berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan rasa nyeri di tenggorokan.

Mengingat bahwa flu Singapura adalah penyakit yang sangat mudah menyebar atau menular melalui kontak langsung maupun droplet, terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan oleh orang tua dan juga si kecil untuk mencegah penularan flu Singapura pada anak, antara lain:

  • Melakukan isolasi pada penderita flu Singapura hingga sembuh untuk menghindari penularan.
  • Mengajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dengan dengan benar menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir.
  • Membersihkan area-area atau benda-benda yang dicurigai terpapar/terkontaminasi virus, seperti gagang pintu, meja, remote TV, dan lain-lain.
  • Hindari penggunaan barang pribadi secara bersama-sama dengan penderita flu Singapura.
  • Menerapkan etika batuk pilek dengan benar seperti menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun