Mohon tunggu...
Shafira Zahrah
Shafira Zahrah Mohon Tunggu... Editor - Informatika

𝘺𝘰𝘢 𝘒𝘳𝘦 𝘡𝘩𝘦 𝘣𝘭𝘰𝘰π˜₯𝘺 𝘣𝘳π˜ͺ𝘭𝘭π˜ͺ𝘒𝘯𝘡

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Digitalisasi dan Mental Health Issue

31 Desember 2022   12:32 Diperbarui: 31 Desember 2022   12:36 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Digitalisasi?

Apa sih Digitalisasi itu? Menurut kamus Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia, digitalization artinya digitalisasi. Digitalisasi adalah proses pengalihan informasi dalam bentuk analog ke bentuk digital. Proses pengalihan dilakukan dengan menggunakan teknologi digital, sehingga informasi bisa diperoleh dan ditransmisikan melalui peralatan dan jaringan internet. Perkembangan era digital ini merupakan suatu perkembangan yang terjadi pada masyarakat dikehidupan baru dengan adanya jaringan internet, perangkat digital, aplikasi / platform digital, media sosial, sehingga memudahkan segala aktivitas dan pekerjaan di berbagai bidang dalam kehidupan sehari-hari.

Teknologi termasuk banyak sekali memberikan dampak positif pada berbagai bidang kehidupan, termasuk kesehatan. Dengan teknologi, tenaga medis bisa lebih mudah membantu pasien yang sakit untuk sembuh. Namun, perkembangan teknologi tidak selalu memberikan dampak positif terhadap kesehatan. Dampak negatif teknologi juga turut menghantui dan dirasakan oleh orang-orang yang tak bisa mengontrol penggunaannya secara bijaksana.

Fenomena digitalisasi terjadi di sebagian besar sektor kehidupan mulai dari pendidikan, kesehatan, politik, budaya, sosial, dan ekonomi. Teknologi terbaru juga turut hadir dalam menggantikan metode konvensional yang sudah ada. Media sosial menjadi salah satu hal yang berkembang pesat dalam sektor komunikasi.

Dalam era digital saat ini, media sosial berkembang mengikuti perkembangan internet, karena jika tidak ada internet maka media sosial tersebut tidak dapat dimanfaatkan atau digunakan. perubahan terjadi begitu cepat. Saat ini, orang-orang Indonesia semakin hari semakin aktif dalam dunia media sosial, hal ini mengakibatkan banyak hal - hal bisa cepat viral.

Dengan munculnya dan berkembangnya media sosial di era ini memiliki banyak manfaat juga bagi kita, misalnya memudahkan kita dalam melakukan komunikasi jarak jauh, serta memudahkan kita mendapat informasi. Tidak sedikit orang kecanduan dan menggunakan media sosial secara berlebihan. Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan Mental Health Issue atau permasalahan kesehatan mental. Dengan adanya media sosial yang memudahkan kita untuk mencari suatu informasi banyak kasus yang sering kita temui mengenai penyebaran suatu berita hoax yang dilakukan oleh oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, banyak juga terjadi kasus bullying, penipuan berkedok online, pornografi, melalui media sosial. Seseorang yang sedang mengalami gangguan mental biasanya akan mengalami kesulitan tidur, perasaan tidak tenang, dan berbagai gangguan lain.

Gangguan kesehatan mental dapat terjadi pada siapa pun terlepas dari usia, jenis kelamin, pendapatan ataupun etnis. Sebagaimana laporan Institutes for Health Metrics and Evaluation dalam studi Global Burden of Disease pada tahu 2017 didapati 792 orang menjalani hidup dengan gangguan kesehatan mental. Namun, mental health (kesehatan mental) kerap kali akrab menjadi bahasan atau lebih booming di kalangan anak muda atau remaja. Hal itu dikarenakan pada usia 16-24 tahun merupakan masa transisi dari remaja menuju dewasa. Seseorang banyak berhadapan dengan tantangan dan pengalaman baru.

Β 

Bagaimana cara mencegah masalah kesehatan mental di era Teknologi Digital?

Sebagai agen of chance, kita harus tanggap dalam menghadapi masalah tersebut. Apa saja yang harus kita laukan?

Nah yang kita lakukan untuk menjadi seorang pengguna media sosial yang bijak agar dapat mencegah masalah kesehatan mental di era teknologi digital yaitu sebagai berikut :

  • Β Memilih untuk melakukan kebaikan. Sosial media juga bisa digunakan dalam hal kebaikan, seperti menyebarkan dan mendukung konten-konten positif. Jika mendapatkan komentar negatif dari media sosial sebaiknya diabaikan dan di block dari media sosial.
  • Gunakan aplikasi media sosial untuk membantu meningkatkan kesehatan mental. Saat ini banyak tersedia aplikasi yang bisa didapatkan user untuk membantu dalam pengembangan diri. Melalui aplikasi media sosial kita juga bisa mendapatkan informasi kesehatan mental dan mendapatkan bantuan profesional jika kita membutuhkannya.
  • Lindungi diri dari orang lain secara online. Saat menggunakan media sosial, kita harus memastikan bahwa keamanan akun sudah cukup baik untuk menjaga orang lain dapat mengakses akun pribadi kita.
  • Hindari hal-hal yang memperburuk emosi, pikiran dan tindakan anda. Seperti menghindari membaca berita yang mengganggu pikiran.
  • Istirahat sejenak dari media sosial. Cobalah untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman di dunia nyata, atau lakukan aktivitas-aktivitas positif seperti meditasi, berjalan-jalan, olahraga, dan lain-lain.

Menggunakan media sosial seperlunya, bukan menghentikan penggunaan namun lebih ke arah pengurangan untuk hal yang kurang bermanfaat. Memberikan jadwal tertentu untuk membuka media sosial agar tidak terjebak terlalu lama wasting tim scrolling konten. Hal yang tak kalah penting adalah selektif dalam memfilter yang ingin dilihat, pilihlah konten yang bermanfaat dan memotivasi diri agar berkembang, bukan untuk membandingkan diri. Media sosial digunakan agar lebih produktif dan berpikir.

Β 

Daftar Putaka

Verihubs. "Digitalisasi Adalah Proses Fundamental Di Era Modern, Simak Di Sini!," Agustus 2022. https://verihubs.com/blog/digitalisasi-adalah/.

Makarim, Dr. Fadhli Rizal. "Ini Dampak Kecanduan Media Sosial Bagi Kesehatan Mental." Halodoc.Com (blog), September 2, 2022. https://www.halodoc.com/artikel/ini-dampak-kecanduan-media-sosial-bagi-kesehatan-mental.

jawapos.com. "Tren Mental Health Di Kalangan Anak Muda; Mengapa Dan Bagaimana?," Mei 2022. https://radarjember.jawapos.com/opini/23/05/2022/tren-mental-health-di-kalangan-anak-muda-mengapa-dan-bagaimana/.

Wardhani, Listya. "Fenomena Digitalisasi Terhadap Generasi Muda Di Indonesi." Kompasiana.Com (blog), June 6, 2022. https://www.kompasiana.com/listyawardhanii/629cd971df66a759a3290f32/fenomena-digitalisasi-terhadap-generasi-muda-di-indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun