Kegiatan bela negara bagi mahasiswa diperlukan untuk pembinaan karakter, penguatan revolusi mental dan mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi ancaman, seperti; penyalahgunaan narkoba, paham radikalisme, bencana alam, konflik antar mahasiswa dan penyebaran penyakit menular.
Berdasarkan berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.
Adapun peran, fungsi, dan posisi mahasiswa dalam masyarakat yaitu:
- Mahasiswa sebagai Agent Of Change (Generasi Perubahan)
Mahasiswa sebagai agen perubahan adalah yang mempunyai kesadaran jiwa, peka, peduli, dan punya imajinasi akan kehidupan yang lebih baik. Upaya untuk membuat perubahan inilah yang perlu diperjuangkan. Perubahan tidak bisa terjadi begitu saja. Diperlukan gerakan masif dan terus-menerus untuk mengubah kondisi sekarang.
- Mahasiswa sebagai Social Control (Generasi Pengontrol)
Mahasiswa berfungsi untuk melakukan kontrol kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan di masyarakat. Cara yang dilakukan adalah dengan memberikan saran, kritik, serta solusi untuk permasalahan sosial di masyarakat maupun bangsa.
- Mahasiswa sebagai Iron Stock (Generasi Penerus)
Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan.
- Mahasiswa sebagai Moral Force (Gerakan Moral)
Mahasiswa harus menjadi contoh bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi juga memiliki nilai moral dan memiliki adab yang baik di tengah masyarakat.
- Mahasiswa sebagai Guardian of Value (Penjaga nilai-nilai)
Guardian of value adalah mahasiswa yang mampu menjaga nilai dan menjunjung nilai kepribadian, kebangsaan, dan bermasyarakat yang tinggi. Apalagi di Indonesia ini. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki warisan nilai luhur yang harus dijaga dan juga dilestarikan.
- Mahasiswa Sebagai Penyalur Aspirasi
Terakhir, mahasiswa sangat berperan penting sebagai penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Hal ini sangat penting, mengingat masyarakat biasa pasti memiliki keterbatasan menyampaikan aspirasinya secara langsung.
Mahasiswa yang memiliki potensi, kelebihan, dan kemampuan ini kerap dijadikan wadah bagi masyarakat menyampaikan aspirasinya dan kemudian akan disampaikan ke pemerintah karena peran mahasiswa menjadi kontrol politik dan sosial tadi.
Mahasiswa adalah kaum yang intelektual, kaum yang kritis dan memiliki semangat yang kuat dalam bela negara, Semangat mahasiswa tersebut adalah Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi dalam, selalu tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis akan tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H