Mohon tunggu...
Shafira Zahrah
Shafira Zahrah Mohon Tunggu... Editor - Informatika

𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥𝘺 𝘣𝘳𝘪𝘭𝘭𝘪𝘢𝘯𝘵

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salam Terakhir

30 Desember 2021   14:45 Diperbarui: 30 Desember 2021   15:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Salam Terakhir
Oleh : Shafira Zahrah Hidayat

Ayahku
Kini hari mulai terasa resah
Jiwa semakin jauh
Salam peraduan yang berbeda

Teringat di malam ini
Sosok terakhirmu
Sebelum ajal menjemputmu
Tuk menghadap Sang Pencipta

Hari itu
Engkau terbaring tak berdaya di atas ranjang
Aku tertegun tak percaya
Engkau menjadi amat berbeda

Aku menatapmu dan menangis sendu
Hati nuraniku berbisik pilu
Bila engkau akan pergi jauh
Meninggalkan segala kasihmu

Dalam aku memeluk dan tersedu di dadamu
Kau usap rambutku dengan penuh kasih sayang
Dan engkau bisikkan kata-kata untuk menentramkanku
Agar hati tabah dan rela menerima takdirmu

Namun...
Semakin terisak tangisku
Sebagai salam terakhir darimu
Aku tahu, engkaupun berusaha sabar dan tabah

Dalam belaian salam terakhirmu
Akhirnya semua telah terjadi
Engkau berjalan dan melambai
Pada mimpi yang tak pernah nyata

Dan suara yang tak berkata
Setelah arakan menghantarmu ke tempat peraduan abadimu
Menyadarkanku bahwa kini engkau telah pergi jauh dari rengkuhku
Selamat jalan ayah.. Doaku selalu untukmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun